Sehingga masyarakat luas merasa tertarik untuk mengembangkan pertanian dalam upaya mempertahankan kebutuhan pangan rakyat atau lumbung pangan.
"Sasaran pokok program Citarum Harum itu membantu rakyat," tuturnya.
Baca Juga: Pengusaha Kecil Banyak tapi Majalengka Belum Punya Makanan Khas
Ia pun turut menjelaskan tentang teknis pemanfaatan cairan mikroorganisme Bios 44 untuk budidaya ikan. Satu liter Bios 44 sebanding dengan 10 liter air baku yang ada di dalam kolam.
"Karena di Majalaya air sudah tercampur limbah pabrik, satu liter Bios 44 sebanding dengan 5 liter air yang sudah tercampur limbah. Itu bisa diujicoba untuk pengembangan budidaya ikan. Kita buktikan supaya rakyat terbantu sama kita," katanya.
Lebih lanjut Kolonel Inf Mulyono mengungkapkan, ikon Sektor 4/Majalaya yang sebelumnya sempat terbangun dan kemudian dibongkar karena ada pengerjaan normalisasi Sungai Citarum harus terbangun kembali.
Baca Juga: BNPT RI Bersama FKPT Banten Ajak Guru Edukasi Dampak Radikalisme
Apalagi pembangunan ikon Sektor 4/Majalaya itu menggunakan anggaran corporate social responsibility (CSR) pabrik tekstil di Majalaya.
"Apalagi ikon itu bisa menjadi tempat taman bermain atau taman pariwisata untuk rakyat," katanya.***