10 taun di Sudan
Nani sendiri bekerja di Sudan tanpa sengaja karena dijual majikannya. Dia semula menjadi pekerja migran di Arab Saudi selama 5 tahun, namun majikan laki-lakinya Abdullah meninggal dunia sedangkan istrinya Fatma asal Sudan kembali ke negara asalnya sambil membawa Nani.
Di Sudan Fatma tidak memiliki pekerjaan tetap sehingga majikannya meminta Nani untuk bekerja di temannya yang ternyata dijual dengan alasan tidak punya uang. Di majikan baru tersebut Nani bekerja sebagai tukang bersih-bersih rumah, hanya dia jarang diberi makan bahkan gaji selama satu setengah tahun bekerja juga tidak dibayar.
“Majikan ini sadis, makanan bekas anjing baru dibelikan untuk dimakan. Tidak diperbolehkan memegang HP, dan HP yang dibawa dari Arab Saudi dirampas,” ungkapnya.
Baca Juga: Harga Daging Sapi, Bawang, Cabai dan Tomat Masih Tinggi
Suatu saat ketika membersihkan perabotan rumah tangga tanpa sengaja dia menyenggol guci yang katanya berharga mahal karena dibeli dari US, guci tersebut pecah. Majikannya marah bukan main hingga akhirnya rambut Nani dijambak diseret dan dikurung di lantai lima serta tangannya kirinya dilukai dengan senjata tajam, kedua jari kelingkingnya dipatahkan hingga kondisi jarinya kini bingkeng.
Selama seminggu di kurung, akhirnya dia mendapat pertolongan dari sesama pekerja asal India yang membawanya keluar rumah ketika majikannya pergi.
“Saya dibawa ke jalan diminta untuk kabur karena di rumah disiksa. Saya dibekali uang 5 pound Sudan, dijalan raya saya terus memohon pertolongan sebisa mungkin dalam kondisi baju dan selendang bersimbah darah. Semua orang di sana menganggap saya orang gila hingga kemudian saya ditemukan orang Eropa dan membawa saya ke Kedutaan RI,” ungkap Nani.
Baca Juga: Ruas Jalan Raya antara Majalengka-Talaga Kembali Longsor
Di kedutaan diobati hingga sembuh, setelah itu orang kedutaanpun memperjuangkan untuk mendapatkan gaji yang belum dibayar namun tidak berhasil, alasan majikan Nani dianggap melarikan diri dan mencuri barang.