Dinas Pertanian Laksanakan Gerakan Pengendalian Hama Tanaman Jenis Tikus

- 11 Agustus 2020, 14:33 WIB
JAJARAN Dinas Pertanian Kabupaten Bandung bersama para petani secara serentak melaksanakan gerakan pengendalian organisme pengganggu tumbuhan (OPT)  jenis hama tikus.*/ENGKOS KOSASIH
JAJARAN Dinas Pertanian Kabupaten Bandung bersama para petani secara serentak melaksanakan gerakan pengendalian organisme pengganggu tumbuhan (OPT) jenis hama tikus.*/ENGKOS KOSASIH /

ZONA PRIANGAN - Jajaran Dinas Pertanian Kabupaten Bandung bersama para petani secara serentak melaksanakan gerakan pengendalian organisme pengganggu tumbuhan (OPT) jenis hama tikus pada lahan pertanian padi di sejumlah kecamatan di Kabupaten Bandung, Selasa 11 Agustus 2020.

Gerakan pengendalian hama tanaman itu dalam upaya mengamankan produksi pertanian.

Pantauan di lapangan, yang menjadi sasaran gerakan pengendalian, yakni di Kecamatan Baleendah, Pameungpeuk, Kutawaringin, Ciparay, Pacet dan Kecamatan Majalaya.

Baca Juga: Demi Tingkatkan Imunitas, Bupati Indramayu Beri Vitamin A untuk 130 Ribu Balita

Dalam gerakan pengendalian hama tikus yang menyerang lahan pertanian padi itu, melibatkan petugas pengendali organisme penganggu tumbuhan, penyuluh pertanian lapangan dan pihak lainnya.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bandung Ir. H. A Tisna Umaran M.P., melalui Kasi Perlindungan Tanaman Ir. Agus Lukman mengatakan, khususnya pada lahan pertanian padi di Blok Rancamanuk Kelurahan Wargamekar Kecamatan Baleendah, seluas 6 hektare yang menjadi sasaran gerakan pengendalian hama tikus tersebut.

"Meski seluas 6 hektare yang kita kendalikan, namun seluas 15 hektare tetap kita waspadai karena lokasi lahannya berdekatan. Sementara luas hamparan lahan pertanian padi di kawasan tersebut mencapai 25 hektare," ungkap Agus Lukman di sela-sela pengendalian hama tikus, Selasa siang.

Baca Juga: Hutan Mati Tidak Seseram yang Dibayangkan

Menurut Agus, gerakan pengendalian hama tanaman itu dalam upaya menyelamatkan tanaman padi varietas Inpari 32, Inpari 24, dan Ciherang.

"Kita sedini mungkin melakukan gerakan pengendalian OPT pada tanaman padi, supaya tidak menyebar ke lahan lainnya," katanya.

Ia mengatakan gerakan pengendalian ini merupakan langkah efektif untuk mencegah serangan hama tikus.

Baca Juga: Kawah Hujan Melancarkan Pernapasan, Bisakah Membunuh Virus Corona?

"Gerakan pengendaliannya pun dengan sistem pengasapan dan diberikan umpan atau racun yang dimasukkan ke dalam lubang atau sarang tikus tersebut," jelasnya.

Sebagai tindaklanjut dari gerakan pengendalian saat ini, imbuh Agus, pihaknya bersama pertanian kembali secara serentak akan melakukan kegiatan serupa di Kecamatan Margaasih, Banjaran, Cileunyi, Rancaekek dan Nagreg, Rabu 11 Agustus 2020.

"Tetap sebagai inisiatif kegiatan pemberantasan hama tikus adalah petani, karena para petani yang paling tahu kondisi sebenarnya di lapangan," ungkapnya.

Baca Juga: Daftar Harga HP Advan Teranyar untuk Agustus 2020

Agus juga menghimbau kepada para petani untuk proaktif dalam pengendalian hama tanaman. Untuk itu, setiap hari mereka bisa melakukan pemantauan terhadap lahan pertanian.

"Jika dalam pengendalian hama tanaman itu sudah mengkhawatirkan, bisa langsung koordinasi dengan petugas di lapangan. Nanti oleh petugas ditindaklanjuti ke Dinas Pertanian," katanya.

Agus mengatakan, mengendalikan hama tanaman ini dalam upaya mengamankan produksi pertanian padi, untuk kebutuhan pangan masyarakat sehari-hari.

Baca Juga: Manusia Pohon, Berkiprah di Kawasan Kamojang Ibun, Kabupaten Bandung

Kunci dari keberhasilan pertanian itu bergantung pada kerja keras para petani dalam mengendalikan serangan hama tanaman.

"Kita dari dinas hanya melakukan pendampingan dan pembinaan terkait budidaya pertanian. Selain itu, secara teknis kita bisa memberikan penyuluhan dalam program pertanian," ungkapnya.***

Editor: Parama Ghaly


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x