ZONA PRIANGAN - Selama masa pandemi Covid-19, terjadi penurunan daya beli masyarakat baik di pasar tradisional maupun di pasar modern.
Namum jika dibandingkan, masyarakat lebih menyukai berbelanja di pasar tradisional ketimbang di pasar modern.
"Selama masa pandemi Covid-19, masyarakat memang lebih suka belanja bahan pangan atau kebutuhan pokok di pasar tradisional dibanding di pasar modern.
Baca Juga: Kemendagri 'keukeuh' dengan keputusannya, Pilkades Serentak Ciamis Ditunda
Kalau secara umum, selama masa pandemi Covid-19 ini terjadi penurunan daya beli masyarakat," ujar Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Garut, Nia Gania, Rabu, 12 Agustus 2020.
Menurut Gania, mungkin ada beberapa pertimbangan kenapa masyarakat lebih banyak yang memilih belanja di pasar tradisional ketimbang di pasar modern.
Harga barang-barang di pasar tradisional yang masih bisa ditawar, menjadi daya tarik tersediri bagi masyarakat sehingga mereka lebih memilih belanja di pasar tradisional.
Baca Juga: Rokok Elektronik Meningkatkan Risiko Covid-19 di Kalangan Remaja dan Dewasa
Selain itu, ketersediaan bahan kebutuhan pokok di pasar tradisional cenderung lebih lengkap dibanding di pasar modern.
Tak heran kalau selama ini konsumen pasar tradisional lebih banyak dibanding konsumen pasar modern, mulai dari kalangan atas sampai kalangan bawah.
Diungkapkan Gania, jumlah pasar rakyat atau pasar tradisional di Kabupaten Garut saat ini ada 15 dengan jumlah pedagang mencapai 16.800.