Kapasitas RSUD Garut Masih Tesedia untuk Pasien Covid-19

- 13 Agustus 2020, 20:27 WIB
 Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, dr. Leli Yuliani.*/AEP HENDY/KABAR PRIANGAN
Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, dr. Leli Yuliani.*/AEP HENDY/KABAR PRIANGAN /

ZONA PRIANGAN - Dalam beberapa hari terakhir, jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Garut terus mengalami penambahan.

Namun meski demikian, hal itu tak sampai membuat ruangan untuk perawatan pasien Covid-19 penuh.

"Jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 memang terus bertambah dalam beberapa hari terakhir.

Baca Juga: Selama Dua Jam Polisi Larang Warga Merokok di Jalan Kadipaten-Majalengka

Namun sampai saat ini ketersediaan ruangan untuk pasien Covid-19 di Kabupaten Garut masih mencukupi," ujar Sekretaris Dinas Kesehatan Garut, Leli Yuliani, Kamis, 13 Agustus 2020.

Dikatakan Leli, untuk perawatan pasien Covid-19, di Kabupaten Garut telah disiapkan sebanyak 63 tempat tidur.

Saat ini, dari tempat tidur sebanyak itu, hanya belasan yang digunakan dan kebanyakan masih kosong.

Penanganan pasien Covid-19 di Garut sendiri tuturnya, selama ini difokuskan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Slamet Garut.

Baca Juga: Dampak Covid-19, KPA Subang Khawatir Kasus AIDS Meningkat

Selain tersedia ruangan dan fasilitas yang cukup memadai, hal itu juga untuk mempermudah koordinasi.

Leli menyebutkan, walaupun dalam beberapa hari terus terjadi penambahan jumlah warga yang terkonfirmasi positif Covid-19, akan tetapi pasien tidak harus terus berada di ruang perawatan.

Apalagi di Garut telah banyak pasien terkonfirmasi positif yang dinyatakan sembuh dan kemudian dipulangkan.    

Baca Juga: 63 Kepala Sekolah SMP Mundur Bersamaan, Diduga karena Diperas Sejumlah Oknum Jaksa, KPK Buka Suara

"Lama rentang perawatan pasien di RSUD dr Slamet juga sudah semakin cepat saat ini.

Ini disebabkan di RSUD dr Slamet saat ini telah tersedia alat pemeriksaan sampel usap atau swab pasien Covid-19. Dengan demikian, untuk memastikan pasien dapat keluar dari rumah sakit, kini tak perlu menunggu waktu lama lagi seperti sebelumnya," katanya.

Diungkapkannya, sebelumnya pasien Covid-19 harus menjalani isolasi di RSUD antara dua minggu bahkan hingga satu bulan karena harus menunggu juga hasil tes usap dari Bandung sebelum diperbolehkan pulang.

Baca Juga: Ditembak 4 Kali, Seorang Pria Tewas dengan Luka di Bagian Kepala di Ruko Royal Gading Square Jakarta

Namun saat ini, setelah di Garut ada alat tes usap, pasien Covid-19 paling hanya menjalani isolasi selama satu minggu.   

Namun Leli menyampaikan, Dinas Kesehatan Garut telah menyiapkan rencana cadangan sebagai antisipasi apabila sampai terjadi pandemi Covid-19 gelombang kedua.

Saat ini sejumlah fasilitas kesehatan, termasuk puskesmas yang memiliki layanan rawat inap, telah diminta menyediakan ruang isolasi untuk pasien Covid-19.

Baca Juga: RSUD Sumedang Tetap Buka Walau Banyak Tenaga Medis yang Terpapar Covid-19

"Saat ini ada di Kabupaten Garut ada 32 puskesmas yang memiliki layanan rawat inap dan bisa dimaksimalkan untuk perawatan pasien Covid-19 jika dibutuhkan.

Sehingga kalaupun suatu saat terjadi lonjakan jumlah pasein Covid-19, maka pasien tidak selalu harus dibawa ke RSUD dr Slamet akan tetapi juga bisa ditangani di puskesmas-puskesmas," ucap Leli.

Selain puskesmas, Leli menambahkan jika pihaknya juga telah menyiapkan sejumlah rumah sakit darurat untuk menampung pasien Covid-19 ketika terjadi lonjakan.

Baca Juga: Soal Suplai Pemain, PT Persib Bandung Bermartabat VS Persatuan Sepak Bola 36 Tuai Konflik

Ia mencontohkan, rumah sakit darurat yang akan disiapkan sebagai tempat isolasi pasien Covid-19 di antaranya di Balai Diklat Keluarga Berencana dan juga beberapa rumah sakit swasta.

Di sisi lain, Leli berharap di Garut tidak akan sampai terjadi gelombang kedua pandemi Covid-19.

Adapun rencana cadangan yang saat ini disiapkan hanyalah sebagai bentuk antisipasi untuk berjaga-jaga.

Baca Juga: Kereta Priority Tambah Perjalanan, Berikut Jadwal dan Perjalanan KA Harina dan KA Bima

Sementara itu, keterangan dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Garut menyebutkan, sejak Agustus 2020 telah terjadi penambahan 17 kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Garut.

Menurut Leli, peningkatan kasus itu disebabkan pemeriksaan yang dilakukan lebih banyak dibanding sebelumnya.

Secara akumulatif, hingga Kamis 13 Agustus 2020 malam, tercatat 54 pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Garut.

Baca Juga: Kapolda Jawa Barat Minta Petugas Tingkatkan Lagi Pelayanan Pembuatan SIM

Dari total kasus itu, 13 orang masih menjalani isolasi di rumah sakit, satu orang isolasi mandiri, 37 orang sembuh, dan tiga orang meninggal dunia.***

Editor: Yudhi Prasetiyo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x