Sepak Bola Api dan Debus di Majalengka Sambut Tahun Baru 1445 H

- 20 Juli 2023, 12:00 WIB
Warga Majalengka bermain sepak bola api.
Warga Majalengka bermain sepak bola api. /ZOnapriangan.com/ Rachmat ISkandar ZP

ZONA PRIANGAN - Himpunan Pemuda-pemudi Sukamandi (Hippsu) di Blok Sukamandi, Desa Pasanggrahan, Kecamatan Maja, Kabupaten Majalengka gelar sepakbola api dan debus untuk memperingati tahun baru hijriyah 1445, Selasa (18/7/2021) malam.

Sepak bola api yang dilakukan para pemuda berlangsung selepas solat Isya dan pawai obor keliling desa bersama ratusan anak muda lainnya.

Para pemuda setempat yang sebagian diantaranya mengenakan sarung, tak ragu menedang bola dengan kaki terbuka, dengan kondisi bola yang apinya tampak membara.

Baca Juga: Waspada Angin Kencang Terjang Wilayah Cirebon, Indramayu, Majalengka. Ini Kata BMKG

Jarak antara gawang memang sangat pendek hanya beberapa meter namun permainan bola ini cukup menarik bagi para pemain bola api, juga warga yang menyaksikannya. Sorak sorai penonton dan teriakan pemain agar segera menendang bola saat mendekatinya menjadi kegembiraan luar biasa.

Walaupun kondisi bola membara namun ternyata api tidak sampai menyulut sarung yang dikenakan para pemain ataupun melukai kaki pemainnya.

Bola yang mereka gunakan terbuat dari kelapa yang dibuang kulit luar serta airnya, setelah itu dibanjur minyak tanah hingga merata dan baru disulut api.

Karena bebannya sedikit berat berbeda dengan bola karet, maka tendanganpun jaraknya cukup pendek dan nampak asal tendang sehingga perebutan bola lebih mudah dilakukan, walaupun tendangan hanya beberapa detik menghindari terlalu lama kaki menempel di bola api.

Semakin lama bola api yang terbuat dari kelapa ini kulitnya bercecaran karena tapasnya mengelupas dari batoknya.

Baca Juga: Polres Majalengka Bersama TNI dan Masyarakat Gotong Royong Bersihkan Sampah di Sungai Cijurey

Ketua panitia peringatan tahun baru hijriyah, Fardan Ferdiansyah mengatakan, hampir sebagian besar pemain bola ini tergabung di Himpunan Pemuda-pemudi Sukamandi. Jumlah pemain bola hanya 10 orang atau ditambah cadangan masing – masing regu sehingga jumlahnya hanya belasan orang saja.

“Ini hanya permainan tidak untuk serius, jumlah pemain sebetulnya bebas dan tentu tidak ada hadiah, namanya juga sekedar memeriahkan tahun baru,” ungkap Fardan.

Menurutnya, kegiatan sepak bola api setiap tahun digelar menjelang tahun baru Islam, sehingga tahun baru identik dengan hiburan sepak bola api, pawai, debus dan silat sebagai olah raga bela diri yang dilakukan para pemuda.

“Jadi setiap tahun menjelang tahun baru hijriyah, semua anak – anak sejak siang sudah menyiapkan obor, atau orang di desa kami menyebutnya oncor. Oncor ini terbuat dari bambu ruasnya diisi minyak tanah dan bagian atasnya diberi sumbu,” ungkap Fardan.

Baca Juga: Negara Mana yang akan Berinvestasi di Bandara Kertajati? Segera akan Diumumkan setelah Tahap Pembahasan

Usai Solat isya, ratusan anak yang sudah menyiapkan obor langsung pawai keliling kampung sambil solawatan diiringi tabuhan genjring.

Selesai pawai, langsung menggelar hiburan diantaranya sepak bola api, debus, pencak silat. Setelah itu semua makan bersama yang disiapkan panitia.

Sementara itu sesepuh warga Blok Sukamandi sekaligus Ketua Hippsu, Ili Somantri mengatakan, tradisi sepak bola api sudah dimulai sejak tahun 1990-an atau sejak Hippsu terbentuk.

Apa yang dilakukan para pemuda setiap menjekang tahun baru hijriyah adalah melanjutkan tradisi yang sudah dilakukan turun temurun .

Baca Juga: Ada Wahana Wisata Air yang Ramah Lingkungan di Majalengka

“Ini sekaligus mengenalkan tradisi yang mungkin di tempat lain sudah ditinggalkan. Dulu katanya kan ini tradisi santri. Kami ingin tradisi ini tetap terjaga, makanya setiap tahun di desa kami terus dilaksanakan,” ungkap Ili.

Sepak bola api inipun kami anggap sebagai simbol bahwa semangat patriotisme harus selalu tumbuh membara, sikap gotong royong dan kebersamaan harus tetap tumbuh.***

Editor: Yudhi Prasetiyo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x