PHRI Kabupaten Bandung Curhat di Pangandaran

- 10 September 2020, 02:15 WIB
Pengurus PHRI Kab Bandung saat berkunjung ke kantor BPC PHRI Kab Pangandaran yang beralamat di blok Pamugaran pantai barat Pangandaran, Rabu, 9 September 2020.*/ AGUS KUSNADI/KABAR PRIANGAN
Pengurus PHRI Kab Bandung saat berkunjung ke kantor BPC PHRI Kab Pangandaran yang beralamat di blok Pamugaran pantai barat Pangandaran, Rabu, 9 September 2020.*/ AGUS KUSNADI/KABAR PRIANGAN /

ZONA PRIANGAN - Jajaran pengurus Perhimpunan Hotel Dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Bandung melakukan kunjungan kerjanya ke kantor PHRI Kabupaten Pangandaran.
 
Salah satu pengurus PHRI Kab Bandung Hera Muliantara mengatakan, sebenarnya touring ini merupakan program rutinnya PHRI Kab Bandung, yang kebetulan sekarang tujuannya ke Pangandaran.
 
"Nah sambil touring kita berbagi ilmu dengan PHRI Kab Pangandaran," ungkap Hera, Rabu, 9 September 2020.
 
 
Dengan berbagi ilmu ini kata Hera, bagaimana PHRI bisa maju dan lebih berkembang lagi. Begitu juga dalam hal perangi pandemi Covid-19, pihaknya terus melakukan pembinaan terhadap jajarannya agar tetap melakukan protokol kesehatan 
 
"Termasuk ikut membangkitkan kembali tingkat kunjungan wisata saat Pandemi Covid-19, sehingga roda perekonomian bisa kembali berjalan dengan lancar," ujarnya.
 
Hera juga mengatakan, bahwa pariwisata di Kab Pangandaran sangat terkenal dengan wisata pantainya, sudah hampir menyamai wisata Bali. Sedangkan potensi wisata di Kabupaten Bandung cenderung ke wisata pegunungan.
 
 
"Diantaranya seperti wisata di Ciwidey dan Pangalengan," ujar Hera.
 
Hanya saja kata Hera, PHRI di Kab Pangandaran sudah memiliki kantor dan fasilitas yang diberikan oleh pemerintah daerah, jauh dengan PHRI Kab Bandung.
 
Bahkan kata Hera, dari segi anggaran pun Pemerintah Kab Pangandaran telah memberikan anggaran ke PHRI sekitar 200 juta pertahun sementara PHRI Kab Bandung hanya diberi 50 juta, itu pun diberikannya per 2 tahun.
 
 
"Kalo kami belum memiliki kantor sendiri. Masih berpindah-pindah. Padahal kami sebagai penyumbang retribusi pajak terbesar. Mereka menilai bahwa orang PHRI orang berduit jadi gak perlu di bantu," ucapnya.
 
Hera mengatakan, jumlah anggota aktif di PHRI Kab Pangandaran sekitar 60 hingga 100 orang, anggota yang belum aktif sekitar 200 orang, dan belum dan harus menjadi anggota itu ada sekitar 800 orang.
 
"Jadi lebih banyak yang belum menjadi anggota PHRI, karena wilayah Kab Bandung itu luas, pemilik restoran, hotelnya dan obyek wisatanya juga banyak," ungkap Hera.
 
 
Mungkin tanggungjawabnya, kata Hera, bagaimana dari sekitar 800 pemilik hotel dan restoran itu bisa menjadi anggota PHRI dan mengetahui peran PHRI bagi mereka.
 
"Kami berikan apresiasi kepada PHRI Kab Pangandaran yang memiliki moto one step better (selangkah lebih maju)," pungkasnya.
 
Sementara Ketua BPC PHRI Kab Pangandaran Agus Mulyana mengatakan, PHRI Kab Bandung itu jauh lebih dulu terbentuk nya ketimbang PHRI Kab Pangandaran. Karena Pangandaran kan baru memekarkan diri dari Kab Ciamis.
 
 
"Yang kita pelajari dari PHRI Kab Bandung adalah semangat kemandirian nya, sehingga tetap berjalan dengan baik," ujar Agus.
 
Maka kiat-kiat yang akan dilakukan oleh PHRI Kab Pangandaran kata Agus, yaitu tidak bergantung oleh anggaran dari pemerintah, namun bisa berkembang dan bisa dirasakan manfaatnya oleh anggota 
 
Bahkan terkait Covid-19, lanjut Agus, PHRI Kab Pangandaran telah membentuk tim monitoring yang akan memantau dan mendatangi pemilik hotel dan restoran agar mematuhi protokol kesehatan dengan baik.
 
 
"Kita hanya merekomendasikan saja termasuk merekomendasikan ke Dinas Patiwisata, Gugus Tugas Covid-19 dan Satpol PP. Yang bergerak nanti tim sebagai eksekutor nya," ujarnya

Editor: Yudhi Prasetiyo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x