Satu Petugas Swab di Majalengka Positif Corona, Kondisinya Cukup Mengkhawatirkan

- 15 November 2020, 19:52 WIB
Ilustrasi Covid-19. Pandemi ini merupakan tantangan global utama bagi seluruh masyarakat internasional./Pixabay
Ilustrasi Covid-19. Pandemi ini merupakan tantangan global utama bagi seluruh masyarakat internasional./Pixabay /

ZONA PRIANGAN - Salah seorang seorang petugas swab di Kabupaten Majalengka, bernama Maman Roheman dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19 dan kini tengah menjalani perawatan di RSUD Majengka karena kondisi tubuhnya cukup menghawatirkan.

Sementara 21 orang teman satu ruangan kerja dan 21 petugas swab tengah menjalani karantina setelah di swab pada Jumat 13 November 2020 kemarin.

Suara Maman saat dihubungi sangat parau, sesekali terdengar batuk kering dan nampak kesakitan disertai nafas sedikit sesak.

Baca Juga: Catat, Ini Jadwal SIM Keliling Kota Bandung, Periode 16 - 22 November 2020 Berikut Syarat & Biayanya

Dia mengalami demam tinggi yang katanya hingga 39 derajat celcius. Itu dialaminya sejak 9 hari lalu.

“Saya mengalami demam tinggi, nafas sedikit sesak katanya disertai penemoni. Batuk kering jadi tenggorokan sakit sekali.” ungkapnya dalam sambungan telpon.

“Hoyong jejeritan maratan langit, betapa sakitnya. Orang lain jangan sampai ada lagi yang terpapar, cukup saya sekarang merasakan sakit. OTG pun jangan sampai dialami orang lain,” ungkapnya dengan suara serak.

Baca Juga: Tebing Breksi Masih Menyimpan Hal Ghaib, Jangan Berbuat Tak Senonoh agar Terhindar Petaka

Dia yang bekerja di Dinas Kesehatan dan selama ini menjadi petugas swab bersama dengan Tim inti Ketua Tim Reaksi Cepat  Dede Pranoto, mengaku tak pernah menduga sebelumnya akan terpapar Covid walaupun setiap saat mengambil spesimen milik pasien konfirmasi atau mereka yang melakukan kontak erat dengan penderita Vovid.

Karena dia merasa selama ini benar-benar sangat menjaga keamanan diri juga keluarga dan teman serta sabahat-sahabatnya. Namun akhirnya terpapar tanpa diduga sebelumnya.

Maman diduga terpapar dari seorang pasien di Kecamatan panyingkiran. Saat itu menurutnya dia menjenguk pasien yang sudah lama sakit panas demam dan sudah berulang kali berobat tak kunjung sembuh.

Baca Juga: Akhirnya Hari Ini Sule dan Nathalie Holscher Resmi Menjadi Pasangan Suami Istri

Rasa  kemanusiannya dan naluri dirinya sebagai petugas kesehatan berupaya melihat kondisi kesehatan pasien yang sangat dikenalnya cukup dekat. Ketika berkunjung menurut Maman, dirinya hanya mengenakan masker, tak seperti biasanya mengenakan APD lengkap.

“Ketika menjenguk ternyata suhu badannya tinggi dan kahwatir Covid, saya sarankan untuk menjalani perawatan dan ke Rumah Sakit, ” ungkapnya.

Tak lama setelah itu maman mengaku merasakan demam tinggi dan betik disertai sesak nafas, kemudian langsung menjalani perawatan di Rumah Sakit dan ternyata dinyatakan positif.

Baca Juga: Gelandang Persib Bandung Kim Jeffrey Kurniawan Merambah ke Bisnis Kuliner

“Saya sempat beraktifitas cukup banyak setelah kontak dengan Pa Haji (pasien di Panyingkiran) itu, apel siaga bencana, dan kegiatan lainnya dan kontak dengan banyak orang terutama dengan orang sekantor,” ungkap Maman.

Keluarganya kini menjalani karantina di rumah, beruntung semua keluarganya kini dinyatakan negatif.

Ketua Tim Reaksi Cepat Covid-19 Kabupaten Majalengka Dede Pranoto membenarkan adanya tim swab yang positif dan tengah menjalani perawatan di Rumah Sakit.

Baca Juga: Zulham Zamrun Ingin Anaknya Jadi Pesepakbola, Untuk Jaga Tradisi Keluarga

21 orang teman sekantor yang sempat kontak tengah menjalani karantina sambil menunggu hasil tes swab dari Labolatorium Unswagati Cirebon.

“Satui ruangan kerja sekarang sedang karantina sambil menunggu hasil swab yang baru dilakukan Jumat 13 November 2020 kemarin. Sekarang ada dua orang yang mengalami batuk dan demam tapi mudah-mudahan kami semua negatif,” ungkap Dede.

Menurutnya ada banyak agenda yang harus dilaksanakan mulai Senin yakni melakukan swab di sejumlah Puskesmas yang terdapat kasus,  diantaranya Selasa 17 November 2020 harus melakukan swab untuk 30 petugas kesehatan di Puskesmas Rajagaluh.

Baca Juga: Disdik Jabar Dorong Pelajar SMA/SMK jadi Pelaku Wirausaha

Namun karena dirinya tengah menjalani karantika tugas tersebut nampaknya belum bisa dikerjakan, terlebih hasil swab belum keluar.

Walaupun petugas swab ternyata tidak memiliki dispensasi khusus agar uji labolatorium bisa diprioritaskan.

Padahal Dede Pranoto dan temannya satu tim harus bertugas melakukan swab bagi mereka yang kontak erat serta melakukan penelusuran terhadap mereka yang melakukan kontak erat agar virus Covid tidak semakin menyebar.

Baca Juga: Jadwal SIM Keliling di Kabupaten Bandung, Besok Senin, 16 November 2020 Hanya Satu Lokasi

Hoyongna mah kitu supados enggal tiasa damel, tapi da kumaha. Informasinya sekarang ini ada 2.300 spesimen yang tengah diuji di labolatorium. Jadi kita harus ikut antri,” ungkap Dede yang baru saja melakukan survai ke kota lain soal keberadaan tempat isolasi bagi pasien.

Sekda Majalengka Eman Suherman mengatakan bagi petugas harus memiliki prioritas utama penanganan karena mereka menjadi garda terdepan bagi penanganan Covid.

“Tidak berarti mengabailkan yang lain, tapi petugas swab dan petugas tracing ini berada paling depan dalam penanganan swab.

Baca Juga: Setelah Selesai Membangun Rumah, Ini Cara Pasang Listrik Baru PLN Berikut Syarat dan Biayanya

Jika ini berhalangan cukup lama karena isolasi atau menunggu lama hasil swab akan fatal, karena akan berdampak pada cepat dan lambatnya pendeteksian Covid,” ungkapnya.***

Editor: Yudhi Prasetiyo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x