PDAM Tirtawening Klarifikasi Hoaks yang Beredar, Dirut Sempat Diisukan Meninggal Karena Covid-19

- 18 November 2020, 23:03 WIB
Dirut PDAM Tirtawening Sonny Salimi saat jumpa pers, Rabu 18 November 2020. PDAM Tirtawening Klarifikasi Hoaks yang Beredar, Dirut Sempat Diisukan Meninggal Karena Covid-19.
Dirut PDAM Tirtawening Sonny Salimi saat jumpa pers, Rabu 18 November 2020. PDAM Tirtawening Klarifikasi Hoaks yang Beredar, Dirut Sempat Diisukan Meninggal Karena Covid-19. /Zonapriangan.com/Yurri Erfansyah

ZONA PRIANGAN - Direktur Utama (Dirut) PDAM Tirtawening Kota Bandung, Sonny Salimi sempat diisukan meninggal dunia karena terkena Covid-19.

Dalam jumpa pers yang digelar PDAM Tirtawening Kota Bandung, Rabu 18 November 2020 pagi, Sonny pun menampik isu tersebut dan menyatakan ia dalam kondisi sehat.

Sonny dalam kesempatan tersebut menyampaikan keterangan pers terkait sejumlah isu atau hoaks yang beredar di media sosial dan WhatsApp Group tentang dirinya dan seputar isu Covid-19 yang melanda PDAM Tirtawening.

Baca Juga: PDAM Tirtawening Kota Bandung Gencar Lakukan Upaya Preventif, Tekan Angka Penularan Covid-19

“Sampai hari ini alhamdulillah saya sehat wal afiat seperti teman-teman wartawan lihat. Jadi isu yang mengatakan saya meninggal dunia karena Covid-19 adalah tidak benar. Dan sampai saat ini, tidak ada kebijakan lockdown di kantor PDAM Tirtawening,” jelas Sonny pada wartawan saat digelar jumpa pers di kantornya di Jalan Badak Singa, Kota Bandung, Rabu 18 November 2020.

Terkait adanya karyawan PDAM yang terpapar Covid-19, Sonny mengakui memang ada karyawannya yang positif dan dari 15 orang itu ada satu diantaranya meninggal dunia.

"Yang meninggal dunia adalah Direktur Air Minum (Diram) PDAM Tirtawening Kota Bandung, Aditytianto. Beliau meninggal pada Selasa 17 November 2020 kemarin," katanya.

Baca Juga: Cirebon Belum Aman dari Covid-19, Muncul Klaster Kesehatan, 9 Apotek dan Klinik Ditutup Sementara

Menurut Sonny, almarhum Aditytianto meninggal karena memiliki penyakit bawaan yaitu Diabetes Melitus.

"Istri dan anaknya pun dinyatakan positif Covid-19 namun sudah melakukan karantina di Tangerang,” jelasnya.

Sementara 14 orang karyawan lainnya saat ini tengah menjalani isolasi mandiri karena tanpa gejala.

Baca Juga: Salut! Untuk Pemulasaraan Jenazah Covid-19, Polres Majalengka Siagakan 69 Personel Tenaga Khusus

Sonny menjelaskan, awal mula diketahui ada karyawan PDAM yang positif yaitu saat kegiatan Focus Grup Discussion (FGD) pada 1 November 2020 lalu, dimana Direktur Air Minum menjadi salah satu pesertanya.

Waktu itu, lanjut Sonny, swab test di lakukan saat itu karena ada seorang peserta yang sakit, dan hasilnya 6 orang termasuk Direktur Air Minum dinyatakan positif Covid-19.

“Dari situ kami langsung melakukan tindakan, setelah melakukan koordinasi dan mengikuti saran dari Dinkes yaitu melakukan isolasi. Selain itu ada kegiatan lain di hari yang berbeda, dan kami melakukan swab tes didapati 9 orang positif dan langsung dilakukan tindakan karantina. Dari 15 orang tersebut, hanya pak Diram yang mengalami gejala sementara lainnya tidak bergejala,” ungkap Sonny.

Baca Juga: Tidak Murah! Berikut Ini Besaran Biaya Perawatan Pasien Covid-19

Karena kejadian tersebut maka diberlakukan kebijakan bekerja dari rumah atau Work From Home (WFH) sebanyak 50 persen dari total karyawan dan terdapat 10 orang yang bekerja rumah secara permanen karena memiliki penyakit penyerta.

"Selain itu kita menerapkan protokol kesehatan yang ketat untuk menekan risiko penularan Covid-19 di lingkungan kerja PDAM Tirtawening Kota Bandung," ujarnya.

Sonny Salimi menuturkan, sejak awal pandemi virus corona (Covid-19), pihaknya konsisten menerapkan protokol kesehatan.

Baca Juga: Guru Besar Unpad Jelaskan Alasan Pembuatan Vaksin Covid-19 Bisa Lebih Cepat

Salah satu komitmen PDAM Tirtawening Kota Bandung, yakni mempermanenkan WFH terhadap karyawan berusia di atas 50 tahun dan memiliki riwayat penyakit.

Kebijakan WFH permanen ini diterapkan PDAM Tirtawening Kota Bandung hingga vaksin virus corona ditemukan di dunia.

"Saya juga sudah tandatangani SK agar karyawan PDAM Tirtawening Kota Bandung yang berusia di atas 50 tahun dan punya riwayat penyakit seperti diabetes dan darah tinggi, jalani WFH permanen sampai vaksin virus corona ditemukan," jelasnya.

Baca Juga: Biaya Untuk Pasien Sembuh dari Covid-19 di Jerman Lebih Mahal 50 Persen Dibandingkan Sebelumnya

Lebih lanjut Sonny mengatakan, PDAM Tirtawening Kota Bandung rutin memberikan vitamin kepada seluruh karyawannya sebagai upaya menjaga kebugaran.

"Sudah empat bulan belakangan, kita rutin memberikan vitamin kepada seluruh karyawan PDAM Tirtawening Kota Bandung. Setiap bulan,
setiap karayawan mendapat jatah 1 botol vitamin, sebagai upaya kita menjaga stamina dan kebugaran," paparnya.

Sementara, lanjut Sonny, terkait protokol kesehatan ketat yang diterapkan di lingkungan kerja PDAM Tirtawening Kota Bandung, sejumlah unit bilik disinfektan disediakan bagi karyawan yang tetap masuk kantor.

Baca Juga: Kelelahan Terus Menerus, Nyeri Otot dan Sakit Tenggorokan Tanda Gejala COVID-19?

Bilik disinfektan ini juga difungsikan sebagai upaya disinfeksi pelanggan dan tamu yang berkunjung ke PDAM Tirtawening Kota Bandung.

"Kami menyediakan juga tempat cuci tangan dan hand sanitizer di setiap tempat pelayanan PDAM Tirtawening Kota Bandung. Karyawan, pelanggan, tamu, bisa dengan mudah menemukan tempat cuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir. Setiap orang yang akan masuk ke dalam gedung PDAM Tirtawening Kota Bandung, baik itu karyawan, pelanggan dan tamu, wajib diukur suhu tubuhnya," ungkapnya.

Sonny menyatakan, pihaknya juga rutin melakukan strerilisasi ruang-ruangan yang ada di lingkungan kerja PDAM Tirtawening Kota Bandung sebagai rangkaian upaya preventif menekan risiko penularan virus corona.

Baca Juga: Luar Biasa Harga Emas Melonjak 12,9 Dolar, Gara-gara Covid-19 Naik Picu Kekhawatiran Baru

Pelanggan mencuci tangan sebelum memasuki ruang pelayanan di PDAM Tirtawening Kota Bandung, Jalan Badak Singa, Rabu 18 November 2020.
Pelanggan mencuci tangan sebelum memasuki ruang pelayanan di PDAM Tirtawening Kota Bandung, Jalan Badak Singa, Rabu 18 November 2020. Zonapriangan.com/Yurri Erfansyah

Dengan adanya kejadian tersebut tidak lantas membuat pelayanan terhenti. "Pelayanan tetap berjalan namun dengan protokol kesehatan yang ketat," ujarnya.

Ia mengatakan, pihaknya juga membatasi kunjungan masyarakat ke PDAM Tirtawening Kota Bandung.

"Para pelanggan yang hendak mengajukan keluhan difasilitasi melalui layanan online. Termasuk membuat disinfektan untuk penyemprotan di tingkat Kota Bandung," pungkasnya.***

Editor: Yurri Erfansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x