Suntikan Booster Vaksin Covid-19, Antisipasi Imunitas Berkurang

14 Juli 2021, 17:57 WIB
Beberapa negara berencana melakukan vaksin booster kepada lansia yang memiliki sistem imun yang lemah.* /ANI /

ZONA PRIANGAN - Booster adalah dosis tambahan vaksin yang diberikan untuk mempertahankan perlindungan vaksin terhadap penyakit.

Suntikan vaksin booster diberikan karena imunitas atau kekebalan seseorang akan berkurang seiring berjalannya waktu.

Suntikan booster kini banyak dibicarakan dalam konteksnya dengan Covid-19, ketika beberapa varian virus ini muncul dengan tingkat penyebaran yang tinggi.

Baca Juga: Dukung Kemenkes Hadapi Covid-19, Sea Group, Shopee, dan Garena Sumbang 1.000 Tabung Oksigen dan 1 Juta Vaksin

Baca Juga: Tangki Oksigen Meledak, Puluhan Pasien Virus Corona Tewas, Dua Mobil Polisi Dibakar

Sehingga menimbulkan pertanyaan apakah dua dosis vaksin Covid-19 cukup untuk melindungi dari penyakit ini?

Sementara beberapa produsen yakin bahwa vaksin buatannya efektif melawan semua varian virus.

Namun ada beberapa vaksin yang tidak memperlihatkan cukup efikasi dalam melindungi terhadap varian yang bermutasi ini.

Baca Juga: Kota Cirebon Ditutup Total, Kendaraan Menumpuk di Perbatasan, Kapolresta: Silakan Cari Saya

Seperti dikutip laman Indiatimes.com, negara-negara seperti United Emirat Arab, Thailand, Bahrain, dan Israel sudah memutuskan untuk memberikan suntikan booster ini.

Inggris, yang menggunakan vaksin Pfizer, Moderna, Johnson & Johnson, dan AstraZeneca, sudah merencanakan memberikan vaksin booster pada lansia berusia 50 tahun dan di atas 50 tahun sebelum musim dingin ini.

Sementara kekebalan yang disebabkan vaksin tidak selamanya bertahan di dalam tubuh, maka tidak jelas kapan suntikan vaksin booster ini diperlukan.

Baca Juga: Rapper Indian Red Boy Terbunuh Saat Siaran Langsung di Instagram, Penggemar yang Lihat Jadi Trauma

Para peneliti masih meneliti cara terbaik untuk mengukur kekuatan imunitas seseorang setelah diberi vaksin.

Vaksin-vaksin yang saat ini digunakan mempengaruhi kekuatan memori imun melawan virus corona ini.

Diketahui bahwa orang tua di atas usia 80 tahun level antibodinya rendah setelah vaksinasi, jadi imunitas mereka akan segera menurun dibanding populasi umum.

Baca Juga: Govindan Gopalakrishnan Penganut Hindu yang Mendapat Julukan Manusia Masjid

Riset baru-baru ini memperlihatkan bahwa vaksin berbasis mRNA, seperti Pfizer dan Moderna, bisa dicampur dengan vaksin berbasis adenovirus seperti AstraZeneca dengan hasil yang sebanding.

Ini menjadi harapan untuk memperkuat imunitas bagi para lansia.

Dengan penyebaran cepat dari varian Delta Covid-19, beberapa negara seperti disebutkan di atas mulai merencanakan vaksin booster terutama kepada orang dewasa yang memiliki sistem imun yang lemah.

Baca Juga: Kheira Saadi, Wajah Cantiknya Lebih Pantas Jadi Model Ketimbang Sebagai Petarung dalam Oktagon

Israel, contohnya, tercatat sebagai negara yang memiliki lonjakan kasus positif Covid-19 akibat varian Delta ini.

Untuk menghambat penyebarannya negara ini akan mulai memberikan dosis ketiga vaksin Pfizer kepada orang dewasa yang memiliki sistem kekebalan yang lemah, namun kendalanya pada ketersediaan vaksinnya.

Menteri Kesehatan Israel Nitzan Horowitz mengatakan orang dewasa dengan sistem imun yang lemah yang telah menerima dua dosis vaksin Pfizer bisa mendapatkan vaksin booster, namun menunggu distribusi yang lebih luas.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: India Times

Tags

Terkini

Terpopuler