Sky Dew, Alat Perang Baru Milik Israel, Mampu Melacak Keberadaan Rudal dan Kapal

4 November 2021, 21:52 WIB
Sky Dew dikembangkan oleh Organisasi Pertahanan Rudal Israel (IMDO).* /Israel Ministry of Defense/

ZONA PRIANGAN - Ketika sejumlah negara berlomba menghasilkan rudal, Israel justru meluncurkan balon besar pelacak (deteksi) rudal dan pesawat.

Israel sangat berkepentingan dengan balon udara itu, mengingat wilayahnya sering menjadi target serangan roket dari negara tetangga.

Balon udara, bernama Sky Dew, akan diluncurkan tinggi ke atmosfer untuk melacak potensi ancaman dari kawasan Timur Tengah.

Baca Juga: Tragis, 29 Jemaah yang Sedang Shalat di Masjid Marib Tewas Terkena Serangan Rudal Balistik Houthi

Hal ini diyakini sebagai salah satu balon terbesar dari jenisnya di dunia, menurut laporan dari rt.com yang dikutip Daily Star.

Saat beroperasi, ia akan dapat mengamati objek di udara dan di darat dari jarak jauh, dan dapat memindai ke berbagai arah.

Boaz Levy, CEO Israel Aerospace Industries, mengatkan, pihakanya membantu mengembangkan sistem pertahanan dengan penggunaan balon Sky Dew.

Baca Juga: Andalan Angkatan Udara Rusia, Jet Tempur Sukhoi Su-57 Mampu Lepaskan Rudal dalam Posisi Vertikal

"Sky Dew akan melengkapi sistem deteksi berbasis darat Israel yang ada dengan menempatkan sensor tambahan pada ketinggian tinggi," ujarnya.

Menteri Pertahanan Benny Gantz mengatakan, ini akan menjadi terobosan teknologi lain yang akan memperkuat pertahanan langit Israel dan warga Israel.

Keberhasilan sistem, baru membentengi tembok pertahanan yang telah dibangun Israel dalam menghadapi ancaman udara yang jauh dan akan segera dibangun oleh musuh-musuhnya.

Baca Juga: Kapal Induk Amerika Serikat Kini Jadi Sasaran Empuk Rudal Hipersonik China

Melalui kemampuan deteksi, dan sistem pertahanan berlapis, keunggulan Israel di wilayah tersebut akan dipertahankan, dan ruang lingkup operasional yang diperlukan untuk menjaga keamanannya akan diaktifkan.

Sky Dew dikembangkan oleh Organisasi Pertahanan Rudal Israel (IMDO), yang bekerja dengan Badan Pertahanan Rudal AS dan produsen senjata Amerika TCOM.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Daily Star

Tags

Terkini

Terpopuler