ZONA PRIANGAN – Pesawat Boeing 747 yang dimodifikasi telah mengambil bagian dalam sebuah penerbangan uji coba segera setelah Vladimir Putin menyiagakan senjata nuklirnya.
Presiden Rusia ini memperingatkan bahwa Barat akan berhadapan dengan konsekuensi besar dalam sejarah, ketika tank dan pasukannya digelar di Ukraina.
Pesawat terbang, dengan nama panggilan “Pesawat Kiamat” dan menyediakan pusat komando bergerak dalam konflik nuklir, melakukan lepas landas dari basis Angkatan Udara AS di Nebraska.
Berbagai situs web yang mengikuti penerbangan militer memperlihatkan bahwa memakan waktu 4,5 jam penerbangan menuju Chicago dan kembali sebelum mendarat lagi, seperti dilaporkan iNews yang dilansir TheSun.co.uk.
Teridentifikasi sebagai GORDO15, jet ini merupakan salah satu armada Boeing 747 E4-B yang dikelola oleh Angkatan Udara AS sejak tahun ’70-an.
Salah satu pesawat ini disiap-siagakan setiap saat dan mengikuti presiden AS dalam perjalanannya untuk mengantisipasi perang nuklir secara tiba-tiba.
Baca Juga: NATO Berduka, Jet Tempur MiG-21 LanceR dan Helikopter IAR 330 Puma Jatuh Saat Patroli Dekat Ukraina
Pesawat, yang juga disebut “Pusat Operasi Udara Nasional” ini, memiliki kemampuan berkomunikasi dengan siapapun dari lokasi manapun di dunia.
Peran utamanya adalah mendukung para analis dan ahli strategi militer dalam krisis militer.
Rancangan pesawat ini ditujukan untuk bertahan dalam serangan elektromagnetik dengan seluruh sistemnya yang menyatu.
Pesawat tiga tingkat ini bahkan menggunakan instrumen penerbangan analog tradisional karena tidak gampang diterobos dalam serangan siber.
Pesawat ini sering melakukn latihan rutin dan misi-misi siap siaga, dan pada penerbangan kali ini tidak biasa.
Dalam misi-misinya didukung oleh armada pesawat kendali, komando dan peringatan dini. Termasuk dua jet “Cobra Ball”, yang memiliki peralatan yang bisa menjejak lintasan rudal balistik.
Penerbangan uji coba kali ini muncul setelah meningkatnya ketegangan Putin dengan Barat menyusul invasi Rusia ke Ukraina.
Dalam sebuah tayangan TV, Putin mengklaim pernyataan agresif para pemimpin NATO dan sanksi-sanksi ekonomi telah memaksa dirinya bermanuver lebih drastis.
Putin mengatakan ia telah memerintahkan komando militernya untuk menyiapkan kekuatan pencegahan, sebuah rujukan kepada unit senjata nuklir, dalam siapa penuh.
Baca Juga: Sebelum Tewas, Tentara Rusia Kirim Pesan ke Ibunya: Bu, Saya Tidak dalam Sesi Latihan
Ini berarti Putin telah memerintahkan persediaan terbesar hulu ledak nuklirnya untuk siap diluncurkan.
Hal itu telah meningkatkan kekhawatiran dalam krisis ini, dan salah perhitungan bisa memicu perang nuklir.***