Network
Peneliti dari Universitas Arizona, Amerika Serikat, Jekan Thanga dan tim mahasiswanya telah memetakan teori ini.
Mereka memperkirakan akan membutuhkan 250 roket menuju ke Bulan untuk menyelesaikan proyek Bahtera Bulan ini.
Baca Juga: Otak Udang Itu Gambaran Orang Bodoh, tapi Patrick Lebih Bodoh Karena Bintang Laut Tak Punya Otak
Tim Thanga yakin ini lebih aman menyimpan sampel-sampel di objek antariksa bila terjadi kehancuran di Bumi.
Profesor ini mengatakan: “Bumi secara alami sebuah lingkungan yang mudah rusak.
“Sebagai manusia, kita pernah menghadapi bencana besar 75.000 tahun yang lalu akibat letusan gunung berapi Toba, yang menyebabkan 1.000 tahun periode dingin berakibat menurunnya keanekaragaman manusia.
Baca Juga: Huruf Awal Nama Seseorang Mencerminkan Karakter, Pemilik I, J, L, dan T Pandai Merayu dan Setia
Konsep “Bahtera Nabi Nuh” di Bulan ini diperkenalkan baru-baru ini pada Konferensi Antariksa IEEE.
Adanya gunung berapi super, tabrakan asteroid dan perubahan iklim merupakan alasan mengapa kita perlu menyimpan sampel-sampel kehidupan agar kita bisa memulai lagi kehidupan.
Tidak seluruh teknologi dibutuhkan untuk mewujudkan ‘Bahtera Nabi Nuh’ di Bulan, namun para ilmuwan yakin ini bisa dibuat dalam 30 tahun ke depan.***
