“Kesatuan dalam NATO dan pencegahan yang terpercaya. Ini artinya tidak ada alternatif kecuali memilih F-35,” tambahnya.
Militer Jerman tidak memiliki senjata-senjata nuklir sendiri, tetapi sebagai bagian dari sistem pengembangan pencegahan nuklir selama Perang Dingin, pesawat pembom ini bisa membawa bom atom AS, yang di antaranya ditempatkan di Jerman.
Namun Partai Kiri sebagai oposisi pemerintah mengkritisi keputusan untuk membeli hampir tiga lusin F-35 untuk militer Jerman ini.
“Kami menolak mempersenjatai Bundeswehr [tentara Jerman] dengan jet-jet tempur baru yang berkemampuan nuklir,” kata Ali al-Dailami, juru bicara deputi pertahanan partai tersebut.
Ia memperingatkan melengkapi para pilot Jerman untuk menjatuhkan bom-bom nuklir AS bisa “memicu risiko perang nuklir di Eropa.”
Bulan lalu, Kanselir Jerman Olaf Scholz mengumumkan negara ini akan menyediakan dana khusus 100 miliar euro untuk mendukung angkatan bersenjatanya.
Dan meningkatkan anggaran pertahanannya di atas dua persen dari produk domestik bruto.***