Pihak Turki yang tidak memihak perang di Eropa Timur, buru-buru mengeluarkan pernyataan, bahwa drone tersebut bukan disumbangkan tapi dibeli oleh Ukraina.
Harga drone tersebut sangat murah dibandingkan teknologi sejenisnya. Drone Bayraktar TB2 dibandrol Rp71,5 miliar.
Bisa dibandingkan dengan drone Heron Israel seharga Rp143 miliar atau drone produksi Amerika Serikat yang mencapai Rp286 miliar.
Walau murah dan bentuknya tidak meyakinkan, faktanya Bayraktar TB2 telah membawa keunggulan bagi Ukraina.
Jadi bagaimana mereka berhasil menjadi sukses seperti itu?
Baca Juga: Sambil Mematahkan Pensil, Vladimir Putin Berkata: Itu Bukan Malam Terbaik dalam Hidup Saya
“Ini cukup mulai melihat semua video Bayraktar yang tampaknya melumpuhkan baterai rudal permukaan-ke-udara Rusia, yang merupakan jenis sistem yang diperlengkapi untuk menembak jatuh mereka,” kata pakar drone David Hambling kepada NBC News.
"Ini benar-benar pesawat Perang Dunia I, dalam hal kinerja. Namun memberi manfaat luar biasa bagi Ukraina," ujar Hambling.
"Ini memiliki mesin 110-tenaga kuda. Ini tidak tersembunyi. Ini bukan supersonik. Ini merpati tanah liat - target yang sangat mudah," Hambling menjelaskan.