Tawarkan Handset Inovatif, Oppo, Vivo dan Xiaomi Gusur Pasar iPhone

- 5 Juli 2020, 10:30 WIB
PASAR Huawei banyak tergerus di pasar Asia Tenggara oleh kompetitor mereka seperti Samsung, Oppo, Vivo dan Xiaomi menyusul perusahaan asal Cina itu masuk daftar hitam Amerika Serikat sebagai imbas perang dagang antara Amerika Serikat dan Cina.*/TECHINASIA.COM
PASAR Huawei banyak tergerus di pasar Asia Tenggara oleh kompetitor mereka seperti Samsung, Oppo, Vivo dan Xiaomi menyusul perusahaan asal Cina itu masuk daftar hitam Amerika Serikat sebagai imbas perang dagang antara Amerika Serikat dan Cina.*/TECHINASIA.COM /

"Kamu selalu melihat iklan Oppo ketika peristiwa besar diliput oleh televisi," ujarnya.

Setelah meraih lebih dari dua pertiga pangsa pasar dalam hal pengiriman di Cina dan India, dua pasar ponsel cerdas terbesar di dunia, ketiga merek ponsel pintar Cina ini telah beralih ke Asia Tenggara.

Kedua pabrikan ponsel itu mengumpulkan 62 persen dari total 30,7 juta pengiriman handset di kawasan itu pada kuartal kedua, naik dari 50 persen pada kuartal yang sama tahun lalu, menurut catatan bulan ini dari agensi riset industri Canalys.

"Merek-merek terbaru yang populer di Asia Tenggara berpeluang untuk sukses lebih tinggi lagi daripada dari pasar lainnya di dunia," kata analis Canalys, Matthew Xi dalam catatan itu.

"Dengan 75 persen pengiriman yang terdiri dari model sub-200 dolar AS, pasar di sini difokuskan pada smartphone kelas menengah, sebuah segmen di mana loyalitas terhadap merek begitu rendah," tambahnya.

Tumbuh 5 persen

Sementara pemimpin pasar Korea Selatan yakni Samsung Electronics tetap menjadi yang terbaik di kawasan ini dengan pertumbuhahan mencapai 5 persen pada kuartal kedua, menyusul penurunan dalam tiga kuartal terakhir.

Merek seperti Oppo, Vivo dan Xiaomi, masing-masing mendapat tempat kedua, ketiga dan keempat. Oppo membukukan pertumbuhan terbesarnya sebesar 49 persen dalam periode tiga bulan.

Realme, merek yang lebih fokus di India, yang merupakan perusahaan yang dimiliki oleh Oppo itu masuk ke lima besar di pasar Asia Tenggara, untuk pertama kalinya dengan pengiriman 1,6 juta smartphone, atau saham 5,2 persen, menurut Canalys.

"Mereka (merek ponsel pintar Cina) telah melanjutkan perjalanan mereka untuk tidak hanya menyediakan produk-produk yang kompetitif, juga menghadirkan fitur-fitur inovatif ke pasar." kata Kiranjeet Kaur, manajer penelitian senior IDC yang berbasis di Singarpura.

Halaman:

Editor: Parama Ghaly


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x