Raman dan timnya merancang sebuah “kotak bau dan pergerakan belalang” untuk melihat dengan baik bagaimana belalang dapat mendeteksi berbagai bom.
Dalam upaya agar tidak melukai belalang tersebut, tim melakukan prosedur bedah baru untuk memasang elektroda yang tidak menghalangi pergerakan belalang ini.
Baca Juga: AS akan Membangun PLTN untuk Bulan dan Mars
Elektroda-elektroda ini berhasil menangkap aktivitas saraf serangga ketika didekatkan pada bau bahan peledak dan mengubahnya ke dalam pola spesifik bau dalam 500 mili detik.
“Kini kita bisa memasang elektroda-elektroda, membungkus belalang dan membawanya ke dalam lingkungan yang bergerak,” kata Raman, seperti dikutip dailymail.co.uk, belum lama ini.
Baca Juga: Para Ilmuwan Sedih, Beruang Kutub Akan Hilang pada Tahun 2100
Tim tersebut berharap terobosan ini mungkin bisa digunakan oleh pihak keamanan nasional dalam pencarian bahan peledak.
“Gagasan ini tidak begitu asing didengarnya, ini tidak berbeda dari cara lama, ketika penambang batubara menggunakan burung-burung kenari, atau memanfaatkan babi untuk menemukan jamur truffle,” tambahnya, ini pendekatan yang mirip, menggunakan organisme biologis namun ini lebih canggih.***