Windows 10 Berakhir: Potensi Lonjakan Limbah Elektronik dan Cara Mengatasinya

- 22 Desember 2023, 11:00 WIB
Logo Microsoft di kantor Microsoft di Issy-les-Moulineaux dekat Paris, Prancis, 25 Januari 2023.
Logo Microsoft di kantor Microsoft di Issy-les-Moulineaux dekat Paris, Prancis, 25 Januari 2023. /REUTERS/Gonzalo Fuentes

ZONA PRIANGAN - Microsoft Corp berencana menghentikan dukungan untuk sistem operasi Windows 10, yang bisa mengakibatkan sekitar 240 juta komputer pribadi (PC) dibuang, yang berpotensi menambah limbah di tempat pembuangan sampah, demikian hasil penelitian Canalys.

Limbah elektronik dari PC ini diperkirakan beratnya mencapai 480 juta kilogram, setara dengan 320.000 mobil.

Meskipun banyak PC masih bisa berfungsi selama bertahun-tahun setelah dukungan OS berakhir, Canalys memperingatkan bahwa permintaan untuk perangkat tanpa pembaruan keamanan bisa rendah.

Baca Juga: Mengapa Microsoft Mengakuisisi Activision: Dampak pada Industri Game

Microsoft mengumumkan rencana untuk memberikan pembaruan keamanan untuk perangkat Windows 10 hingga Oktober 2028 dengan harga tahunan yang tidak diungkapkan.

Jika struktur harga untuk dukungan Windows 10 yang diperpanjang mencerminkan tren masa lalu, beralih ke PC yang lebih baru bisa lebih hemat biaya, meningkatkan jumlah PC lama yang akan dibuang, kata Canalys.

Microsoft bertujuan menghentikan dukungan untuk Windows 10 pada Oktober 2025. Generasi berikutnya dari OS ini, yang diantisipasi akan membawa teknologi kecerdasan buatan yang lebih canggih ke PC, berpotensi meningkatkan pasar PC yang lambat.

Baca Juga: Microsoft Rilis Copilot: Kecerdasan Buatan Terpadu untuk Windows 11 dan Produk Surface Terbaru

Microsoft tidak segera menanggapi permintaan komentar mengenai dampak lingkungan dari pembuangan perangkat yang tidak kompatibel dengan Windows 11.

Hard drive yang digunakan dalam PC dan server penyimpanan data didaur ulang untuk mengumpulkan bahan untuk digunakan dalam motor kendaraan listrik dan bahkan pembangkit listrik terbarukan.

"Pengubah kehidupan akhir komputer menjadi magnet yang menggerakkan teknologi berkelanjutan seperti kendaraan listrik dan turbin angin akan membantu memenuhi permintaan global yang meningkat untuk listrik," kata Chief Commercial Officer Noveon Magnetics, Peter Afiuny, dikutip ZonaPriangan.com dari Reuters.

Afiuny menambahkan bahwa hard drive sering dibuang sebelum mencapai akhir masa pakainya, menciptakan kelebihan limbah material magnetik 'rare earth'.

Perusahaan daur ulang baterai Redwood Materials mengatakan baterai bisa didaur ulang hampir secara tak terbatas untuk mendapatkan logam seperti lithium, kobalt, nikel, dan tembaga.***

Editor: Toni Irawan

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah