Terungkap Resep Pembalseman Mumi Mesir Kuno, Ternyata Bahannya Cukup dengan Pohon Resin dan Lilin Lebah

3 Februari 2023, 21:50 WIB
Gambaran proses mumifikasi mayat zaman Mesir Kuno.* /MailOnline /Nikola Nevenov

ZONA PRIANGAN – Mereka terawetkan begitu sempurna selama ribuan tahun dengan fitur wajah yang masih bisa dibedakan sampai saat ini.

Kini, para peneliti telah menemukan bagaimana mumi-mumi dari zaman Mesir Kuno masih terlihat bagus, dan semuanya itu berkat resep pembalseman yang tepat dan hati-hati.

Para pakar telah mengungkapkan, orang-orang Mesir kuno merupakan master dalam ilmu kimia dan mengetahui betul ramuan apa yang dibutuhkan untuk menghentikan pembusukan daging.

Baca Juga: Seorang Pemuda Tidak Sadar Ular Kobra Merayap di Perutnya, 5 Menit Kemudian Ini yang Terjadi

Baru-baru ini berhasil digali resep-resep pembalseman tersebut, yang digunakan sekitar 2.700 tahun yang lalu, di antaranya menggunakan pohon resin, juniperus dan lilin lebah.

Beberapa dari bahan-bahan tersebut telah didatangkan dari Asia Tenggara dan memiliki sifat antibakteri penting, kata para pakar seperti dilansir laman MailOnline.

Sebuah tim peneliti internasional menganalisis sebanyak 31 bejana dari keramik yang diselamatkan dari bengkel pembalseman di Saqqara, salah satu pemakaman paling penting di Mesir kuno.

Baca Juga: Di Kota Cap D'Adge, Pergi ke Bank atau Supermarket Boleh Telanjang, di Jalanan Banyak yang Bugil

Bejana-bejana tersebut, yang ada sejak 664 SM, berukirkan teks yang memberikan instruksi pembalseman seperti “letakkan di kepalanya” atau “balut dengan ini”.

Dicantumkan juga nama-nama zat pembalseman dan ada sisa-sisa zat yang tertinggal di sana.

Ini memungkinkan tim untuk memahami, untuk pertama kalinya, bahan-bahan kimia apa yang digunakan selama mumifikasi dan bagaimana dicampur, dinamai, dan diaplikasikan.

Baca Juga: Buaya Pura-pura Mati, Ketika Ditelan Piton Ternyata Menyerang dari dalam Membuat Ular Itu Perutnya Pecah

Sebagai contoh, mereka menemukan tiga campuran yang berbeda yang terdiri dari zat-zat seperti resin elemi, resin pohon Pistacia, lilin lebah dan limbah juniperus, yang secara khusus digunakan untuk membalsem kepala.

Sementara campuran lain digunakan untuk mencuci tubuh atau pelembut kulit.

Para peneliti juga mengetahui banyak dari zat untuk pembalseman ini didatangkan dari luar Mesir yang jauh, contoh produk Pistacia juniperus yang kemungkinan diimpor dari kawasan Mediterania, dan resin elemi kemungkinan didatangkan dari hutan hujan Asia Tenggara.

Baca Juga: Ini Alamat Batagor Bandung yang Terkenal, Sekali Mencicipi Turis Bisa Jadi Ketagihan, Cocok untuk Oleh-oleh

Dr Maxime Rageot, salah seorang peneliti dari Universitas Tubingen di Jerman, mengatakan: “Para pembalsem telah menggunakan beberapa zat yang cukup penting karena memiliki sifat anti-jamur dan anti-bakteri.

“Hal tersebut sangat membantu, contohnya untuk mengawetkan jaringan manusia dan menurunkan bau tak sedap.

“Bahan seperti bitumen dan lilin lebah juga bisa digunakan untuk menutup pori-pori kulit dan menurunkan kelembaban.”

Baca Juga: Serangan Menakutkan 50 Juta Kepiting Menguasai Pulau Christmas, Penduduk Tidak Berani Keluar Rumah

Bagian pertama dari proses pembalseman, akan memakan waktu total 70 hari, termasuk mengeluarkan organ-organ dalam, kecuali jantung.

Tubuh mayat ini akan ditutup dengan sejenis garam yang disebut natron untuk mengeringkan, sebelum membalsem dari dalam dan luar untuk membantu mengawetkan kulitnya.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Mail Online

Tags

Terkini

Terpopuler