Di Pantai Ini Banyak Monyet, Wisatawan Dilarang Mempertontonkan Aurat

12 Agustus 2020, 07:20 WIB
KAWANAN monyet bisa hidup di pantai karena ada pemberian makanan dari biksu.*/PARAMA GHALY /

ZONA PRIANGAN - Habitat monyet biasanya di hutan yang masih banyak pohon dan dedaunannya jadi sumber makanan.

Tapi kalau jalan-jalan ke Pantai Khao Takiab Provinsi Hua Hin Thailand, wisatawan akan dibuat sedikit heran, karena banyak kerumunan monyet di pinggir laut.

Sepanjang Pantai Khao Takiab hanya hamparan pasir putir, sulit untuk menemukan pohon.

Baca Juga: Kawah Hujan Melancarkan Pernapasan, Bisakah Membunuh Virus Corona?

Namun, uniknya gerombolan monyet bisa hidup di sana, bermain pasir dan terbiasa kena basah air laut.

Kawanan monyet itu asyik bermain-main di tepi pantai, seolah tidak takut tekena deburan ombak.

Lari kesana kemari dalam kelompok besar, menikmati pasir putih yang lembut.

Baca Juga: Hutan Mati Tidak Seseram yang Dibayangkan

Kawanan monyet itu pun, kadang menyatu dengan kumpulan burung camar yang hinggap di tepi pantai.

Walau tidak ada pohon di tepi pantai itu, kawanan monyet tampaknya tidak perlu khawatir akan kekurangan makanan.

Ternyata ada biksu yang memperhatikan kebutuhan para monyet. Biksu itu merangkap semacam menjadi pawang kawanan monyet.

Baca Juga: Curug Putri Sering Disebut Lokasi Turunnya Dewi Kahyangan

Pada waktu-waktu tertentu biksu itu mendatangi kawanan monyet dan memberi makan. Monyet-monyet di sana langsung bergerombol dan berebutan makanan.

Terlihat juga pemandangan burung camar ikut mencari makan. Peristiwa itu jadi tontonan menarik bagi wisatawan yang berkunjung ke Pantai Khao Takiab.

Wisatawan yang masuk ke kawasan Pantai Khao Takiab, tidak dipungut biaya alias gratis.

Baca Juga: Legenda Rakyat, Air Terjun Mursala Berasal dari Tangisan Seorang Putri

Walau terkesan bebas, namun pantai tersebut menerapkan peraturan yang sangat ketat.

Berbeda dengan pantai-pantai lainnya di Thailand, Pantai Khao Takiab melarang wisatawan yang berkunjung ke sana mempertontokan auratnya.

Sebenarnya, suasana sepi di Pantai Khao Takiab cocok untuk turis yang berasal dari Eropa.

Baca Juga: Waduk Jatigede, Kesurupan Massal dan Kuburan yang Ditenggelamkan

Dengan suasana tersebut, para turis Eropa bisa merasakan privasinya terjaga.

Mereka bisa berjemur di tepi pantai tanpa ada pandangan-pandangan nakal. Hanya saja, di pantai tersebut boleh berjemur asal tetap menjaga auratnya.

Larangan wisatawan mempertontokan aurat di Pantai Khao Takiab erat kaitannya dengan tempat ibadah yang lokasinya berdekatan dengan pantai.

Baca Juga: Cerita Munjul Bangke dan Misteri Cikurubuk Sekitar Waduk Darma Kuningan

Tidak jauh dari pantai memang ada bukit karang yang cukup tinggi dan di bagian atasnya dibangunan vihara, untuk persembahyangan umat Budha.

Jadi kesakralan tempat ibadah itu tetap dijaga dengan menerapkan aturan yang ketat bagi para pengunjung pantai.

Hal-hal yang dianggap berbau asusila tidak diperkenankan ada di Pantai Khao Takiab.

Baca Juga: Warga Desa Lumbu Masih Menurut Pesan Sesepuh, Tidak Berani Tebang Pohon Bambu Sembarang Waktu

Apalagi biksu yang menjaga kawanan kera sering turun ke pantai untuk memberi makanan.

Wisatawan yang berjalan-jalan di pasir tepi Pantai Khao Takiab tidak perlu khawatir dengan keberadaan kawanan monyet tersebut.

Monyet yang ada di sana tergolong tidak terlalu liar. Bahkan kalau ada biksu yang menjaga di sana, perilaku kawanan monyet itu cenderung jinak.

Baca Juga: Sudah Merasakan Goyangan hingga Menjerit-jerit, Kok Bayarnya Cuma Rp 2.000,00

Selain bisa menikmati lembutnya pasir putih di Pantai Khao Takiab, wisatawan juga diperkenankan mendaki bukit yang di atasnya ada vihara.

Jalur pendakiannya tidak terlalu berat. Walau jalannya terus menanjak, namun sangat leluasa untuk lalu lalang, baik yang mau naik maupun yang turun.

Jangan kaget juga kalau di sepanjang jalur pendakian bukit, banyak ditemui kedai makan dan minuman, atau tempat penjualan cindera mata.

Baca Juga: Saat Kolam Dikuras, Ikan Dewa di Cibulan Menghilang, Misteri Itu Belum Terpecahkan

Di depan kedai disediakan tempat duduk untuk beristirahat para wisatawan. Dari lokasi istirahat di ketinggian bukit karang, wisatawan bisa memandang Pantai Khao Takiab yang indah.

Tidak jauh beda dengan beberapa objek wisata lainnya di Thailand, berdekatan dengan lokasi bukit karang Pantai Khao Takiab, didirikan patung Budha yang cukup tinggi.

Keberadaannya cukup mencolok, karena selain tinggi warna kuning keemasannya membuat mudah dilihat.

Baca Juga: Perjanjian Linggarjati, Belanda Ngotot Ingin Menguasai Bangunan Bekas Gubuk Janda Jasitem

Jadi, selain wisatawan, beberapa orang yang berkunjung ke bukit karang Pantai Khao Takiab, merupakan warga Thailand yang hendak melakukan persembahyangan di vihara.

Lalu lalang orang selalu ada. Cuma di akhir pekan atau hari libur, kunjungan ke objek wisata itu meningkat.

Kalau wisatawan merasa bosan berkunjung ke Pantai Pattaya yang ada di Bangkok, maka Pantai Khao Takiab yang ada di Hua Hin bisa jadi alternatif baru.***

Editor: Parama Ghaly

Tags

Terkini

Terpopuler