ZONA PRIANGAN - Kota Bandung terkenal sebagai kota kuliner karena beragamnya jenis makanan. Selain itu juga disebut kota kembang juga sebagai kotanya anak muda.
Bandung juga dikenal dengan daerah yang memiliki suasana dan hawa sejuk. Serta kota yang berjuluk Paris van Java ini memiliki beragam kafe dan tempat kongkow pilihan para kawula muda maupun wisatawan yang sengaja pesiar ke Kota Bandung.
Saat ini Bandung dengan udara sejuk serta pemandangan yang asri selalu kembali memanjakan dan membuat para wisatawan rindu dan cepat ingin kembali.
Baca Juga: Wisata Alam di Majalengka Berpotensi Rusak Lingkungan, Tak Berdampak Pada Perekonomian Warga Sekitar
Meski masih dalam masa pandemi, saat ini kafe menjadi pilihan para kaum milenial maupun keluarga sebagai tempat nongkrong yang asyik untuk melepas kepenatan karena bekerja maupun belajar di rumah selama Covid-19.
Apalagi saat ini masyarakat sudah mulai banyak yang keluar rumah untuk sekedar melepas rasa bosan karena pandemi ini.
Momen berkumpul bersama teman di kafe merupakan sebuah budaya yang mulai tumbuh subur sebelum datangnya pandemi.
Baca Juga: Masalah Lama Muncul Lagi, Musim Tanam Datang, Tapi Pupuk Tidak Bisa Dibeli Jika Tak Punya Kartu Tani
Jadi jangan heran kalo banyak kembali kafe dan tempat nongkrong yang mulai bergeliat lagi di masa pandemi ini, tentunya tetap mengikuti tren masa kini. Salah satunya, Non Kitchen & Coffee.
Owner Non Kitchen & Coffee, Non April mengatakan, kafenya mengusung desain interior klasik dengan sentuhan modern. Saat ini Non Kitchen & Coffee wajib jadi salah satu kafe pilihan kaum milenial.
Selain tempatnya yang cozy, cita rasa dari makanan yang ditawarkan dari kafe yang terletak di Jalan Ahmad Yani nomor 2, Kota Bandung ini juga mengusung rasa otentik khas Bandung.
Baca Juga: Wakil Ketua DPRD Jabar Jenuh Jalani Karantina, Tapi Tetap Memonitor Distribusi Bantuan Sosial
"Konsep kafe ini lebih klasik tapi ada sentuhan modern juga. Ada fasilitas karaoke juga karena saya juga hobi nyanyi. Tapi dibuka buat pengunjung juga. Mungkin, paling kita batas minimum transaksi Rp250.000, dan maksimal satu jam menggunakan fasilitas karaoke ini," kata April akhir Minggu lalu.
Selain itu, April mengakui, nama Non Kitchen & Coffee ini berasal dari 'Non' yang merupakan panggilan kecil April yang disematkan keluarganya.
April merupakan bungsu dari enam bersaudara. Menurut dia, dibuatnya Non Kitchen & Coffee ini bertujuan untuk meramaikan dunia kuliner yang menjadi ciri khas Kota Bandung yang dikenal dengan kota kuliner. Terlebih bisa menjadi tempat yang dituju oleh para pemburu kuliner.
Baca Juga: Melania Trump Sarankan Suaminya Terima Kekalahannya dari Joe Biden
"Inspirasi milih nama Non ini karena itu panggilan saya dari keluarga sejak kecil. Basic pendidikan saya sih jurusan Hukum, S1-S2. Tapi ini ide sendiri, karya sendiri, karena saya senang bereksperimen. Dari segi hal apapun saya pengin dibedain termasuk dalam usaha di bidang kuliner ini makanya dari penyajian dan rasa juga beda," ujarnya.
April mengakui, dirinya telah merambah bisnis kafe sejak enam tahun yang lalu, tapi karena sempat beralih ke bisnis dunia kecantikan, maka usaha itu terhenti.
Namun dengan maraknya para pelaku kuliner di Kota Bandung sebelum pandemi ini, mendorong April untuk kembali membuka cafe-nya.
Baca Juga: Kendaraan Taktis GI-One, untuk Kebutuhan di Berbagai Medan, Dirancang oleh Pembuat Maung 4x4
"Sebelumnya juga buka bisnis kuliner enam tahun lalu. Sempat merambah dunia kecantikan juga tapi berhenti. Akhirnya karena keluarga semua berkecimpung di kuliner jadi pilih industri kuliner apalagi Bandung terkenal dengan wisata kulinernya," katanya.
Akhirnya, dengan mengusung nama baru Non Kitchen & Coffee, beberapa menu yang ditawarkan ditujukan untuk pasar kalangan pelajar dan mahasiswa.
Apalagi dengan varian menu dan harga yang sangat terjangkau memungkinkan milenial dapat hang out di kafe ini.
Baca Juga: Buntut Aniaya Anggota TNI, Moge yang Tak Lengkap Surat-suratnya Akan Dijerat Pasal Pelanggaran Lalin
"Target kita memang milenial. Apalagi kita nyediain harganya juga sesuai dengan kantong mahasiswa dan pelajar. Karena untuk keseluruhan harga menu di sini untuk makanan mulai Rp10.000- Rp150.000 (Rp10 ribu Nasi Sambal Egg Noni dan Rp150 ribu Steak Mix 4 Gril Khas Noni), dan untuk minuman mulai dari Rp6 ribu hingga Rp20 ribu. Walau low budget tapi menyajikan makanan yang bisa diterima remaja dan pelajar. Menu juga dari nusantara sampai western ada. Total ada 30-40 menu," paparnya.
April menyampaikan, ada beberapa menu yang menjadi andalan di Non Kitchen & Coffee, di antaranya Mariam Mercedes (Rp15.000), Ayam Noni Geprek Gibrig Mozarella (Rp27.000-Rp30.000), Salmon Grill Noni (Rp50.000-Rp75.000), Ice cream marshmallow (Rp20.000), hingga Salad buah (Rp 25.000).
"Selain makanan ala milenial, ada juga makanan Western Steak, dari mulai Tenderloin, Sirloin, ikan Salmon, ikan Dori, Chicken Mix Gril dan lainnya. Tentunya dengan bermacam saus juga tersedia disini," jelasnya.
Baca Juga: Densus 88 Amankan Enam Terduga Teroris Jaringan Sumatera
Sementara disini juga tersedia makanan Timur Tengah seperti Nasi Briyani, Nasi Mandhi, Nasi Kebuli dan Kabsah. Semetara untuk cemilannya ada Samosa, Kebab dan Shawarma.
"Tidak lupa juga menu andalan lainnya adalah Chiken Cordon Bleu dan untuk minumannya yaitu Jus Noni Belanda," ujar April.
Untuk jam operasional, kafe yang bisa menampung 100 pengunjung ini beroperasi setiap hari sementara ini selama pandemi Covid-19 pukul 10.00 WIB sampai 22.00 WIB.
Baca Juga: Jill Biden, Inilah Sosok Calon Ibu Negara Amerika Serikat Periode 2020-2024
"Kalo kondisi sudah normal dan membaik, kafe kita akan buka mulai pukul 12.00 WIB sampai malam pukul 00.00 WIB," jelas April.
Selain itu di Cafe Non Kitchen & Coffee ada fasilitas NS Beauty Salon dan Barbershop, serta ada juga NS Collections yang merupakan online shop khusus untuk fashion.
"Untuk info detail menu bisa lihat akun medsos Instagram kami, dengan akun @nonkitchencoffee_," ujarnya.
Baca Juga: Wow, Menang di Pilpres AS 2020, Rendang Spesial Akan Dikirim Pemuda Minang Khusus untuk Joe Biden
Untuk area parkir Non Kitchen & Coffee ada beberapa alternatif. Untuk kendaraan roda dua bisa diparkir di area kafe, sedangkan untuk kendaraan roda empat bisa diparkir di seberang kafe atau di Taman Lilin yang tidak jauh dari lokasi kafe.
"Kalau parkir motor bisa di bawah (area parkir). Kalau mobil bisa di seberang, di Taman Lilin juga bisa, tinggal jalan kaki sedikit karena di situ lebih luas parkirannya," pungkasnya.***