ZONA PRIANGAN - Vozrozhdeniya merupakan salah satu pulau terpencil di Laut Aral. Saat ini, menjadi tanah kosong mengandung berton-ton bakteri penyakit anthrax, selain penyakit eksotis lainnya yang mematikan.
Laut Aral merupakan laut terbesar di planet Bumi ini, tetapi setelah sungai-sungainya dialihkan oleh Soviet untuk irigasi perkebunan kapas, perairannya surut.
Saat ini jadi kawasan kosong dengan pasir penuh garam di mana suhu kerap mencapai 60 derajat Celsius dan tanda-tanda kehidupan jarang hingga tidak ada sama sekali.
Namun apa yang paling mengerikan dari tanah kosong berselimut garam ini, tanah terbengkalai ini mengandung anthrax dan sejumlah penyakit aneh lainnya bekas eksperimen bertahun-tahun oleh Uni Soviet.
Inilah yang membuat Vozrozhdeniya menjadi salah satu tempat paling mematikan di dunia.
Ketika Laut Aral masih melimpah airnya, Vozrozhdeniya merupakan sebuah kawasan daratan terpencil yang oleh Soviet disebut sebagai Aralsk-7.
Baca Juga: Sumur Barhut Dikenal Sebagai Lubang Neraka, Warga Yaman Takut Adanya Ular Besar dan Dihuni Jin
Saking terpencilnya, seperti dilansir laman Oddity Central, tidak ada manusia yang menghuninya hingga abad ke-19.
Kawasan ini tidak diperlihatkan dalam peta-peta Soviet, keberadaannya dirahasiakan dari penduduk lainnya, sehingga kecil kemungkinan ditemukan oleh Intelijen Barat.
Vozrozhdeniya merupakan tempat sempurna untuk melakukan eksperimen yang melibatkan sejumlah senjata biologis yang kontroversial.
Baca Juga: Serangan Menakutkan 50 Juta Kepiting Menguasai Pulau Christmas, Penduduk Tidak Berani Keluar Rumah
Bertahun-tahun, Aralsk-7 merupakan bagian dari program senjata biologis Uni Soviet dan digunakan sebagai situs uji coba anthrax, cacar dan bahkan penyakit pes,.
Selain itu, juga penyakit seperti tularemia, brucellosis, dan typhus, semuanya merembes ke dalam tanah berpasirnya. Sehingga tidak mengejutkan, setelah bertahun-tahun, pulau tersebut menjadi penyebab sejumlah insiden menyeramkan.
Pada 1971, seorang ilmuwan muda jatuh sakit setelah perahu risetnya pergi melewati kawasan kecoklatan di dekat pulau tersebut.
Baca Juga: Mencukur Bulu Kemaluan dan Cabut Bulu Ketiak Jangan Lebih dari 40 Hari, Ini Penjelasannya
Ia didiagnosa menderita cacar, meskipun telah divaksinasi terhadap penyakit tersebut, dan ia pun menularkan kepada sembilan orang lainnya, tiga orang di antaranya meninggal.
Setahun kemudian dua mayat nelayan yang hilang ditemukan mengambang di atas perahunya dekat pulau tersebut. Mereka ternyata tewas akibat penyakit pes.
Menurut cerita dari penduduk setempat kerap mendapatkan sebuah jaring penuh ikan yang semuanya mati di kawasan sekitar Vozrozhdeniya.
Baca Juga: Sehabis Kencing Jangan Lupa Berdehem Tiga Kali, Ini Penjelasannya
Dan pada Mei 1988, sebanyak 50.000 saiga antelop yang bergerombol di padang stepa dekat kawasan terlarang itu, semuanya mati sekitar sejam, penyebabnya masih misterius.
Faktanya diketahui bahwa ratusan ton anthrax dibuang di sini. Pada 1988, Soviet memutuskan bahwa bermain dengan anthrax sangatlah berbahaya, jadi sebanyak 100 hingga 200 ton adonan anthrax dibuang di sejumlah lubang raksasa kemudian ditinggalkan.
Masalahnya dengan bakteri anthrax adalah sporanya terkenal sulit untuk dibunuh dan bisa tahan di bawah tanah hingga ratusan tahun.
Baca Juga: Kelahiran Bayi Berkepala Tiga di Uttar Pradesh India Mengundang Kehebohan Warga
Dicuci dengan disinfektan dan dibakar 180 derajat Celsius pun tidak berpengaruh terhadap sporanya.
Lebih buruknya lagi, lokasi pastinya dari lubang-lubang penimbunan anthrax tersebut tidak pernah terungkap.
Untungnya, Vozrozhdeniya bukanlah tempat yang sangat mudah diakses di dunia. Wisatawan perlu seorang pemandu untuk menuju ke sana, dan orang-orang di area tersebut tahu untuk tetap menjaga jarak, jadi wisatawan tidak akan mungkin nekat untuk meregang nyawa mengunjungi Vozrozhdeniya.***