"Obyek wisata Situ Cisanti pun dibenahi untuk daya tarik supaya para pengunjung puas dan menikmati daya tarik alam di kawasan tersebut," ungkapnya.
Dalam penataan dan pembangunan sejumlah obyek wisata itu, pihaknya bersinergi dengan pemerintahan Desa Cikembang karena lokasinya berdekatan. Kebetulan di kawasan tersebut akan dibangun kawasan wisata, di antaranya akan dibangun kafe-kafe.
Baca Juga: Ramalan Zodiak: Aries Bakal Ada Godaan, Asmara Taurus Lagi Hangat-hangatnya
Lebih lanjut Ihsan pun mengungkapkan harapannya produksi kopi yang dihasilkan para petani di wilayahnya dikelola Badan Usaha Milik Desa (Bumdes). Dalam pengelolaan produksi kopi itu ada bagi hasil antara petani dengan pemilik lahan yang merupakan milik negara.
"Mudah-mudahan ada solusi bagi petani dan menikmati hasil dari bertani kopi tersebut. Selain itu ada kepastian hukum pembagian hasil tersebut," harapnya.
Ia mengungkapkan sampai saat ini belum ada MoU (Memorandum of Understanding) dan baru sebatas wacana pembagian hasil produksi kopi di lahan milik negara tersebut. "Katanya sedang digodok," katanya.
Baca Juga: Pembelian Tidak Melonjak, Harga Emas Tidak Berubah
Dikatakannya, mayoritas warga di desanya adalah bergerak dalam kegiatan pertanian dengan memanfaatkan pengelolaan sumber daya alam yang ada.
"Bupati memberikan arahan kepada saya, supaya kades membela rakyat dan petani. Itu kekuatan di kepala desa yang harus diperjuangkan," tuturnya.
Di tempat sama, Kepala Desa Cikembang Tatang menjelaskan, lahan di Desa Cikembang cukup luas yang ditanami tanaman kopi pada lahan milik negara.
Baca Juga: Kawah Hujan Melancarkan Pernapasan, Bisakah Membunuh Virus Corona?