Bank Sampah Kontribusi Kumpulkan 2,7 Persen Sampah Plastik Paska Konsumsi, Tumbuhkan Ekonomi Sirkular

- 6 Maret 2021, 00:07 WIB
Bank Sampah Kontribusi Kumpulkan 2,7 Persen Sampah Plastik Paska Konsumsi, Tumbuhkan Ekonomi Sirkular
Bank Sampah Kontribusi Kumpulkan 2,7 Persen Sampah Plastik Paska Konsumsi, Tumbuhkan Ekonomi Sirkular /Pixabay/Matthew Gollop/

Terkait hal ini, Direktur Sustainable Development Danone Indonesia, Karyanto Wibowo, menjelaskan bahwa salah satu perwujudan dan kontribusi mereka dalam kapasitasnya sebagai bagian dari sektor dunia usaha.

"Kami secara resmi menandatangani kerja sama dengan Bank Sampah Induk yang dikelola oleh Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta. Perusahaan kami merupakan perusahaan pertama di Indonesia yang bekerjasama dengan Bank Sampah Induk untuk mengambil sampah kemasan plastik pasca konsumsi," paparnya.

Menurut Karyanto, momentum penandatanganan ini semakin menguatkan kemitraan yang telah terbangun sejak tahun 2017. Kemitraan ini menjadi sangat penting karena mereka dapat memastikan pasokan bahan baku RPET premium secara berkelanjutan untuk mendukung ambisi pilar pengumpulan dan pilar inovasi #BijakBerplastik.

Baca Juga: Pelayanan Vaksinasi Covid-19 Bagi Lansia Kini Bisa Lewat Drive Thru, Berikut Penjelasannya

"Kami juga ingin terus mendukung kapasitas dan profitabilitas Bank Sampah Induk di Jakarta Barat, Selatan, Timur, Pusat, Utara, serta Kepulauan Seribu. Kontribusi Bank Sampah dalam memasok botol PET kualitas premium ke RBU kami tercatat mencapai 218 ton dari total 1.381 ton sampah botol. Pada akhirnya, kerja sama ini diharapkan dapat meningkatkan kontribusi tersebut sehingga pertumbuhan Ekonomi Sirkular dapat tercipta secara berkesinambungan,” ungkapnya.

Berbagai upaya ini tentunya juga tak luput dari andil masyarakat untuk memulai bijak mengonsumsi, memilah sampah dari rumah, dan mendaur ulang sampah plastik mereka, demi mewujudkan Indonesia yang lebih bersih. 

Karyanto pun berharap dengan dilaksanakannya acara Virtual Tour Ekonomi Sirkular kemasan plastik ini dapat menjadi sebuah aksi “Best Practice” dari pelaku usaha dalam mengumpulkan kembali sampah yang dihasilkan, melalui kolaborasi dengan berbagai pihak yang terkait.

Baca Juga: Miliarder Jepang Cari ‘kru’ untuk Perjalanan ke Bulan 2023, Siapa Berminat?

"Selain itu tentu saja dibutuhkan peran aktif masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya untuk bersama mewujudkan Indonesia yang lebih bersih dan sistem pengelolaan sampah yang berkelanjutan,” pungkasnya.***

Halaman:

Editor: Yurri Erfansyah


Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah