Dalam Gernas BBI di Jabar, kata Kusmana, nilai transaksi dari penjualan langsung mencapai Rp2,7 miliar.
Angka tersebut berpotensi meningkat karena belum semua kabupaten/kota melaporkan. Kemudian, Dinas KUK Jabar terus menginventarisasi nilai transaksi dari penjualan tidak langsung atau online.
"Hampir ada 100 event dalam Gernas BBI di Jabar. Baru beberapa kabupaten/kota yang melapor ke kita. Transaksinya Rp2,7 miliar. Itu penjualan langsung. Terus juga transaksi pembiayaan mencapai Rp10,6 miliar," paparnya.
Kusmana pun menjelaskan, dalam Gernas BBI di Jabar, kriya menjadi komoditas yang paling banyak diminati setelah fashion dan kuliner.
Situasi tersebut diharapkan dapat mendorong pelaku UMKM yang memiliki produk kriya untuk terus meningkatkan kualitas.
Baca Juga: Dukung Keberlangsungan di Saat Pandemi, Ratusan UMKM Terima Bantuan Program Dana Bergulir
"Perlengkapan dekorasi rumah naik 89 persen dibanding tahun lalu, termasuk perlengkapan rumah tangga. Tapi, kuliner tetap tertinggi. Dan kriya pun sudah mulai meningkat penjualannya," jelasnya.
Semakin banyaknya pelaku UMKM yang memanfaatkan peluang bisnis di pasar digital, menurut Kusmana, diharapan semakin cepat juga UMKM Jabar pulih dan perekonomian daerah bisa terdongkrak.
Kesadaran digitalisasi pelaku UMKM yang terus meningkat harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh masyarakat dengan berbelanja online.