Beredar Narasi Negatif Terkait BPA dalam Galon Guna Ulang, Sejumlah Pihak Minta untuk Hentikan Hoaks Tersebut

- 29 September 2021, 19:34 WIB
Pekerja memindahkan galon di salah satu depo pengisian air minum dalam kemasan Daan Mogot, Jakarta, baru-baru ini. Beredar narasi negatif terkait BPA dalam galon guna ulang, sejumlah pihak minta untuk hentikan hoaks tersebut.
Pekerja memindahkan galon di salah satu depo pengisian air minum dalam kemasan Daan Mogot, Jakarta, baru-baru ini. Beredar narasi negatif terkait BPA dalam galon guna ulang, sejumlah pihak minta untuk hentikan hoaks tersebut. /ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/

Kemenperin, ujar Putu, tidak mau masyarakat terkena dampak akibat adanya isu hoaks mengenai kandungan BPA dari galon isi ulang.

Baca Juga: Inilah Penyebab Memarnya Lutut Lionel Messi Sehingga Absen Membela PSG Saat Melawan Metz

“Kita yakin pengaturan yang ada sekarang di Indonesia, karena banyak negara yang melakukan kebijakan yang sama seperti di China, Korea, sehingga kita yakin kalau galon guna ulang itu aman untuk kita juga,” katanya.
 
Direktur Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar, Edy Sutopo, menambahkan bahwa industri kemasan galon guna ulang ini sangat penting bagi pertumbuhan ekonomi nasional.

“Saya kira, kita perlu menjaga industri ini, jangan sampai ada isu-isu yang bisa mempengaruhi kinerja industri makanan dan minuman kita yang selanjutnya bisa berpengaruh pada pertumbuhan perekonomian nasional,” ujarnya.

Baca Juga: CEO Tesla Elon Musk: Pabrik Semikonduktor Baru Akan Akhiri Kekurangan Chip Global Pada Tahun Depan

Ahli Polimer ITB,  Ahmad Zainal, juga menyayangkan adanya narasi yang salah dalam memahami kandungan BPA dalam galon guna ulang berbahan Polikarbonat (PC) yang dihembuskan pihak-pihak tertentu akhir-akhir ini. Sebagai pakar polimer, dia melihat PC itu merupakan bahan plastik yang aman.

Ahmad mengatakan antara BPA dan PC itu dua hal yang berbeda. Banyak orang salah mengartikan antara bahan kemasan plastik Polikarbonat dan BPA sebagai prekursor pembuatnya.

Menurutnya, beberapa pihak sering hanya melihat dari sisi BPA-nya saja yang disebutkan berbahaya bagi kesehatan tanpa memahami bahan bentukannya yaitu Polikarbonatnya yang aman jika digunakan untuk kemasan pangan.

Baca Juga: Agar Bisnis Tetap Terjalin dan Buka Peluang Baru di Masa Pandemi, Para Pengusaha Ini Ikuti Eksibisi Virtual
 
BPA itu memang ada dalam proses untuk pembuatan plastik PC. Dia mengibaratkannya seperti garam NaCl (Natrium Chlorida), dimana masyarakat bukan mau menggunakan Klor yang menjadi bahan pembentuk garam itu, tapi yang digunakan adalah NaCL yang tidak berbahaya jika dikonsumsi.

”Jadi dalam memahami ini, masyarakat harus pandai mengerti agar tidak dibelokkan oleh informasi yang bisa menyesatkan dan merugikan,” ujarnya.
 
Ahmad juga berharap berita-berita yang terkait BPA galon guna ulang harus dijelaskan secara ilmiah dan jangan dikontroversikan menurut ilustrasi masing-masing yang yang bisa menyesatkan.

Halaman:

Editor: Yurri Erfansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x