ZONA PRIANGAN - Keberadaan air minum dalam kemasan galon sekali pakai hingga kini masih menuai kontroversi.
Para pegiat lingkungan seperti dari Greenpeace Indonesia mengajak masyarakat untuk tidak lagi mengkonsumsi air mineral dalam kemasan (AMDK) galon sekali pakai tersebut.
Ajakan tersebut disebabkan karena ditemukannya migrasi mikroplastik dari galon tersebut ke dalam produk airnya.
Baca Juga: Polres Majalengka Gelar Operasi Zebra Lodaya dan Membagikan Sembako
Plastic Researcher Greenpeace Indonesia, Afifa Rahmi Andini, mengungkapkan dari hasil uji yang dilakukan di Laboratrium Kimia Anorganik UI ditemukan bahwa air galon sekali pakai mengandung atau terkontaminasi dengan mikroplastik.
Saat itu, sampel air galon sekali pakai diambil dari tiga wilayah yaitu Jakarta, Depok, dan Bogor.
"Mikroplastik yang ditemukan dalam air galon sekali pakai itu sebagian besar berbentuk fragmen dengan ukuran 2,44-63,65 mikrometer," katanya dalam acara webinar “Reuse Revolution For a Better Health and Climate” belum lama ini.
Baca Juga: 'Ikatan Cinta' Selasa 16 November 2021: Aldebaran Bertindak Senyap, Identitas Terbongkar Irvan Kian Tersudut
Menurut Afifa, mikroplastik yang ditemukan dalam air galon sekali pakai itu didominasi jenis PET, yaitu polimer pembuat kemasan galon.