Pound Inggris yang Melemah Meningkatkan Daya Tarik Lindung Nilai dengan Bitcoin

- 26 Oktober 2022, 06:09 WIB
Representasi uang kertas Bitcoin dan pound terlihat dalam ilustrasi ini yang diambil 6 Januari 2020.
Representasi uang kertas Bitcoin dan pound terlihat dalam ilustrasi ini yang diambil 6 Januari 2020. /REUTERS/Dado Ruvic/File Photo

 ZONA PRIANGAN - Sebagai negara maju, Inggris tahu bahwa mata uang mereka tengah berada dalam posisi yang tidak baik-baik saja, saat investor mulai melakukan lindung nilai dengan bitcoin.

Pasca Perdana Menteri Inggris Liz Truss mengeluarkan anggaran mininya pada 23 September, membuat pasar keuangan khawatir, sebagian investor menjauh dari pound dan menuju cryptocurrency.

Volume perdagangan antara bitcoin dan pound melonjak tajam hingga 233% pada September, menurut data dari perusahaan riset CryptoCompare, perdagangan antara cryptocurrency dan euro yang babak belur, juga melonjak 68%.

Baca Juga: Untuk Mengendalikan OPEC+ atas Pengurangan Produksi Minyak, Panel Senat AS Ajukan RUU

"Ini adalah pertama kalinya kami melihat peningkatan besar dalam volume (bitcoin) untuk mata uang negara maju," kata Ed Hindi, kepala investasi di Tyr Capital, dikutip ZonaPriangan.com dari Reuters.

Pada hari Senin setelah kejutan anggaran hari Jumat, ketika pound jatuh ke level terendah yang pernah ada terhadap dolar, volume perdagangan antara sterling dan bitcoin melonjak ke rekor tertinggi harian 846 juta pound atau sekitar Rp15 triliun, menurut perusahaan data pasar Kaiko Riset.

Sementara itu, volatilitas bitcoin mendekati level terendah sepanjang tahun. Sebaliknya, volatilitas dalam obligasi safe-haven AS mendekati level tertinggi sejak Maret 2020, yang diukur oleh ICE BofAML US Bond Market Option Volatility Estimate Index.

Baca Juga: Laba Operasi Kuartalan Nokia di Bawah Ekspektasi Pasar Disebabkan oleh Penurunan Margin Keuntungan

Faktanya, selama sebulan terakhir dari gejolak pasar, Treasuries AS sama atau lebih tidak stabil daripada bitcoin, menurut data Refinitiv.

Halaman:

Editor: Toni Irawan

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x