Warga Serbu Penukaran Uang Rp75 Ribu Baru, Bank Indonesia Batasi Hingga 150 Orang per Hari

- 23 Agustus 2020, 02:17 WIB
KEPALA BI Kantor Perwakilan Jawa Barat, Herawanto memperlihatkan uang pecahan Rp75 ribu yang dibuat untuk memperingati HUT ke-75 RI di Kantor Bank Indonesia (BI) Jawa Barat, Jalan Braga, Kota Bandung.*
KEPALA BI Kantor Perwakilan Jawa Barat, Herawanto memperlihatkan uang pecahan Rp75 ribu yang dibuat untuk memperingati HUT ke-75 RI di Kantor Bank Indonesia (BI) Jawa Barat, Jalan Braga, Kota Bandung.* /YURRI ERFANSYAH/ZONAPRIANGAN.COM/

ZONA PRIANGAN - Memperingati HUT ke-75 RI, Bank Indonesia melakukan pengeluaran dan pengedaran Uang Peringatan Kemerdekaan 75 Tahun Republik Indonesia (UPK 75 Tahun RI) berbentuk uang kertas pecahan Rp75.000.

Seperti terlihat di Kantor Bank Indonesia (BI) Jawa Barat, Jalan Braga, Kota Bandung, puluhan masyarakat terpantau memadati  lapangan parkir yang dibuat untuk mengantri di tempat penukaran, Selasa 18 Agustus 2020 lalu.

Kepala BI Kantor Perwakilan Jawa Barat, Herawanto, mengatakan minat masyarakat Jabar untuk memiliki uang nominal Rp75.000 cukup tinggi.

Baca Juga: 50 Chef Masak 7.500 Porsi Nasi Kotak, Dibagikan untuk Warga Terdampak Covid-19 dan Kaum Dhuafa

"Sejak pertama pendaftaran dibuka secara online sudah banyak yang mengakses bahkan hingga bulan depan," kata Herawanto kepada ZonaPriangan.com, Jumat, 21 Agustus 2020.

Herawanto menjelaskan, untuk penukaran yang dilakukan di BI Jabar setiap hari hanya diperbolehkan 150 orang saja.

"Pembatasan ini dilakukan, untuk meminimalisir penyebaran virus corona ketika melakukan penukaran," ungkapnya.

Baca Juga: Tagarnya Trending di Twitter, Inilah 5 Fakta Tentang Chen EXO

Selain itu, kata Herawanto, sistem penukaran pun dibatasi waktunya dalam satu hari, dari pukul 08.00 sampai 11.00 WIB.

"Setiap mereka yang mendaftar akan mendapatkan pemberitahuan jam berapa bisa melakukan penukaran," jelasnya.

Herawanto menjelaskan, uang ini bisa digunakan untuk transaksi jual beli. Tapi sangat disayangkan ketika uang ini digunakan karena untuk mendapatkannya pun sulit di mana kita hanya bisa memiliki satu lembar untuk satu KTP.

Baca Juga: Turki Menemukan Cadangan Gas Alam Besar di Laut Hitam

"Ketika ini menjadi barang koleksi, maka uang tersebut baru bisa bernilai tinggi. Ini bisa dipakai untuk membeli di toko kelontong tapi sayang saja dapatnya saja susah," ucapnya.

Sementara Kepala Divisi Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Uang Rupiah BI Jabar Syafii, mengatakan sampai saat ini BI Jabar mendapatkan jatah uang Rp75.000 mencapai 7,6 juta lembar.

"Ini dibagi menjadi 380 peti, di mana setiap petinya menyimpan 20 ribu lembar uang pecahan tersebut," katanya.

Baca Juga: Mobilitas Luar Biasa Kelelawar Besar, Menyulitkan Upaya Konservasi

Jumlah ini pun, jelas dia, tidak langsung diberikan kepada BI Jabar melainkan secara bertahap.

"Ketika animo masyarakat masih tinggi saat jatah ini habis, maka BI Jabar bisa mengajukannya kembali agar mendapat jatah lebih," paparnya.

BI, ungkap Syafii, akan melakukan pelayanan per 10 hari. Jika sudah mencapai kuota 10 hari maka akan ditutup dulu pendaftarannya.

Baca Juga: Persib tak Ikuti Persija dan Arema FC Dalam Rekrut Pemain Muda

"Baru nanti setelah selesai kita buka lagi pendaftaran sampai beberapa bulan ke depan bekerjasama juga dengan sejumlah bank," ucapnya.

Sementara menurut Karina (25 tahun), salah satu masyarakat yang ikut menukarkan uang, ia sengaja daftar untuk bisa mencapatkan uang Rp75.000.

Ini dilakukannya karena satu KTP hanya bisa mendapat satu, ia pun cepat memesan agar tidak kehabisan.

Baca Juga: Ini Spesifikasi Oppo Kamera Periskop Generasi Berikutnya yang Baru Diluncurkan

"Ini buat koleksi saja. Kan kita sekarang 75 tahun kemerdekaan makanya saya ambil sebagai bentuk peringatan juga. Antusias banget karena ini kan langka," kata Karina usai menukarkan uangnya, Selasa, 18 Agustus 2020.

Dengan uang pecahan ini, Karina  berharap, Indonesia bisa semakin baik ke depannya dan bisa menjadi lebih merdeka dalam berbagai hal.

"Saya berharap Indonesia akan semakin baik dalam hal ekonomi dengan meningkatnya taraf hidup masyarakatnya," pungkasnya.***

Editor: Yurri Erfansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x