ZONA PRIANGAN - Seorang pria melamar kekasihnya di sela-sela pertandingan bisbol liga kecil di Massachusetts, Amerika Serikat.
Acara lamaran itu disediakan panggung khusus dan ditayangkan pada layar besar yang ada di kawasan lapangan bisbol, Polar Park.
Penonton pun bersorak sorai menyambut adegan yang romantis itu. Si pria berlutut di hadapan ceweknya yang mengenakan celana pendek berkaus biru.
Baca Juga: Warga Marah Hancurkan Salib Besar di Puncak Gunung Tzouhalem, Ada yang Usul Ganti dengan Tiang Totem
Momen berikutnya sudah bisa ditebak, si cowok menyodorkan kotak cincin kepada kekasihnya sambil berkata: Maukah kamu menikah denganku."
Sebagian besar penonton hening dan menatap layar besar, menunggu jawaban si cewek dan siap-siap bertepuk tangan.
Tapi di luar dugaan, semuanya jadi kacau balau. Momen romantis yang ditunggu-tungu, berakhir dengan insiden memalukan.
Baca Juga: Karena Khawatir Jadi Rebutan Semua Orang, Sapi Rani Dijaga Tiga Orang 24 Jam Penuh
Si cewek tiba-tiba menutup mulutnya. Sesaat kemudian dia berkata: "Tidak." Sekali lagi dia bilang 'tidak' sembil menggelengkan kepalanya.
"Aku harus pergi," kata si cewek itu sambil berlari meninggalkan kekasihnya yang bengong.
Seketika tribun penonton yang semula ramai dengan sorak-sorai jadi senyap. Apalagi melihat si cewek lari meninggalkan kekasihnya.
Si cowok terlihat lemas, namun kemudian dia mengejar pujaan hatinya ditemani dua orang temannya. Tayangan gambar di layar besar pun menghilang.
Insiden lamaran di lapangan bisbol itu pun kemudian ramai dikomentari di media sosial.
Seorang netizen berkomentar: Itu bukan sekadar memalukan, tapi mengerikan."
Baca Juga: Pengakuan Sejumlah Pasien Dr Parnia, Setelah Meninggal Disambut Kehidupan yang Damai
"Ini salah satu penolakan terbaik sepanjang masa lol," tulis salah satu pengguna media sosial yang dikutip nypost.
Pengguna Twitter lainnya menulis: "Proposal pernikahan publik mungkin tidak selalu berhasil."
Seorang penonton kepada stasiun radio 98.5 The Sports Hub, Steven Wooster mengatakan: "Cewek itu terlihat takut menghadapi lamaran."
“Saya melihat semuanya. Itu mengerikan,” ucap Steven Wooster.***