ZONA PRIANGAN - Pembuat Vodka Stolichnaya telah memutuskan untuk mengubah mereknya karena agresi Rusia di Ukraina.
Perusahaan mengumumkan rebranding sebagai tanggapan dan mengatakan akan "mengakhiri penggunaan nama Stolichnaya," menggantinya hanya dengan merek Stoli.
Keputusan itu didasarkan pada perlawanan "oposisi keras" pendiri Stoli Group Yuri Shefler terhadap rezim Presiden Rusia Vladimir Putin.
"Keinginan untuk secara akurat mewakili akar Stoli di Latvia dan tekad karyawan Stoli untuk mengambil tindakan," kata perusahaan itu dalam sebuah penyataan.
"Meskipun saya telah diasingkan dari Rusia sejak tahun 2000 karena penentangan saya terhadap Putin, saya tetap bangga dengan merek Stolichnaya," kata Shefler dalam pernyataan itu, tulis UPI.com, 7 Maret 2022.
"Kami telah membuat keputusan untuk mengubah citra sepenuhnya karena nama itu tidak lagi mewakili organisasi kami. Lebih dari segalanya, saya berharap 'Stoli' mewakili perdamaian di Eropa dan solidaritas di Ukraina."
Fasilitas produksi Stoli Vodka berlokasi di Latvia sejak pendiri perusahaan diasingkan dan minggu lalu perusahaan mengumumkan akan "terlibat secara eksklusif dengan sumber-sumber Slovakia untuk lebih memastikan 100% semangat kelas alfa non-Rusia."
"Ini sangat pribadi bagi kami, sebagai mantan Royal Marine Commando, saya tahu betul kengerian perang," tambah CEO Stoli Group Global Damian McKinney.
"Kami memiliki karyawan, mitra, dan distributor di wilayah yang terkena dampak langsung. Mereka meminta kami mengambil sikap berani. Satu hal yang dapat ditindaklanjuti dan bermakna ini dapat kami lakukan untuk memperjelas bahwa kami mendukung Ukraina."
Minuman keras bening yang disuling dari biji-bijian telah lama dikaitkan dengan Rusia dan mendapatkan namanya dari kata Rusia "voda," yang berarti air dalam bahasa Rusia.
Vodka adalah satu-satunya minuman beralkohol yang terdaftar sebagai impor Rusia, menurut laporan Distilled Spirits Council Amerika Serikat untuk paruh pertama tahun 2021, tetapi hanya 1,2% dari impor Vodka yang berasal dari Rusia.***