Jabar Butuh Aksi Nyata Percepat Penurunan Stunting, IBI Jabar Ajak Bidan Perangi Gizi Buruk

29 Juli 2023, 15:07 WIB
Webinar Nasional ‘Bidan Sebagai Garda Terdepan Dalam Mewujudkan Masyarakat Dan Mengawal Generasi Emas 2045’ yang diselenggarakan oleh Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Jawa Barat dengan Yayasan Abhipraya Insan Cendekia Indonesia (YAICI) /dok/

ZONA PRIANGAN - Prevalensi stunting Jawa Barat berada di 20,2%, turun 4,3% dari tahun 2021, untuk itu maka Provinsi Jawa Barat masih membutuhkan aksi nyata untuk percepatan penurunan stunting hingga 14% pada 2024 mendatang. 

Hal itu disampaikan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil melalui sambutannya yang dibacakan oleh Pelaksana Harian Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, Juanita Patricia Fatima pada Webinar Nasional ‘Bidan Sebagai Garda Terdepan Dalam Mewujudkan Masyarakat Dan Mengawal Generasi Emas 2045’ yang diselenggarakan oleh Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Jawa Barat dengan Yayasan Abhipraya Insan Cendekia Indonesia (YAICI), pada Rabu 26 Juli 2023 lalu. 

Masih banyak yang menjadi perhatian Jawa Barat adalah persoalan-persoalan gizi yang dapat berdampak pada obesitas dan diabetes, yang diakibatkan oleh minimnya pengetahuan masyarakat serta kesalahan pemberian asupan anak. 

Baca Juga: IMI Kabupaten Bandung Siap Berkiprah dan Berkontribusi Melalui Prestasi di Cabang Olahraga Otomotif

"Saat ini masih kurang peran masyarakat dalam mendapatkan informasi yang baik terkait gizi serta kebiasaan-kebiasaan yang sulit diubah, misalnya penggunaan kental manis sebagai susu anak," ungkap Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dalam sambutannya. 

Lebih lanjut, Ridwan berharap bidan dapat mengambil peran strategis dalam perbaikan gizi anak. 

"Obesitas dan diabetes dan penyakit lainnya adalah masalah yang harus kita selesaikan bersama. Karena itu bidan diharapkan dapat memberikan pendampingan dan informasi gizi seperti edukasi tentang penggunaan kental manis yang tidak tepat di masyarakat," tandasnya. 

Baca Juga: Ikatan Cinta Sabtu 29 Juli 2023: Kematian Raisa Membuat Mario Masuk Penjara, Jenazah Al Tertahan di Praha

Kepala Tim Kerja Kesehatan Maternal, Neonatal dan Penurunan AKI AKB Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Laila Mahmudah menjelaskan peran strategis bidan yang dapat dilakukan yaitu berupa pembinaan Posyandu dan penguatan kapasitas kader, menginisiasi hadirnya kelompok-kelompok penggerak kesehatan di masyarakat, kelas-kelas edukasi untuk remaja, ibu hamil dan balita. 

“Bidan juga mempunyai peran dalam membantu masyarakat mengenali masalah gizi dan kesehatan di wilayahnya, serta menentukan prioritas intervensi gizi dan kesehatan, mendampingi masyarakat untuk mengenali potensi pendukung gizi dan kesehatan di wilayahnya, sehingga tercipta inovasi daerah yang memanfaatkan kearifan lokal,” jelas Laila. 

Lebih lanjut Laila menjelaskan, penyuka makanan minuman manis khususnya kental manis itu cenderung dapat terkena diabetes. Risiko dari konsumsi susu kental manis terhadap diabetes yaitu terlihat dari tingginya kadar gula pada pada diabetes. 

Baca Juga: Ramai-ramai Tambah Lapak Streaming Jualan, Kini Giliran Ruben Onsu Gabung Shopee Live

“Apalagi bila ditambah dengan mengkonsumsi makanan lain yang kurang baik kemudian pola hidup anak yang sekarang kita tahu ya anak lebih sering bermain gadget kemudian yang kurang aktivitas fisik itu biasanya menambah risiko terjadinya diabetes pada anak.” jelas Laila. 

Ketua IBI Provinsi Jawa Barat, Eva Riantini, mengatakan untuk meningkatkan kualitas generasi masa depan, harus dilakukan secara bersama-sama oleh berbagai pihak dengan mengubah pemikiran masyarakat yang saat ini masih menganggap bahwa kental manis merupakan susu. 

“Masyarakat perlu mengetahui bahwa kental manis bukan merupakan susu. Seluruh stakeholders dan pihak-pihak terkait perlu meyakinkan masyarakat bahwa hal tersebut tidak baik untuk anak-anak, terlebih untuk jangka panjang, generasi masa depan.” ujar Eva. 

Yayasan Abhipraya Insan Cendekia Indonesia berkolaborasi dengan Ikatan Bidan Indonesia Provinsi Jawa Barat melalui program "Bidan Sahabat Ibu dan Anak." 

Program ini bertujuan untuk memberikan pembekalan kepada anggota IBI cabang provinsi Jawa Barat, guna meningkatkan literasi gizi dan memberikan dukungan bagi para ibu dan anak.***

Editor: Yurri Erfansyah

Tags

Terkini

Terpopuler