Seorang Ilmuwan Temukan Obat Anti Selingkuh Sehingga Pasangan Akan Menjaga Jarak

- 23 Februari 2021, 11:30 WIB
FOTO Ilustrasi DItemukan Obat Anti Selingkuh Sehingga Pasangan Akan Menjaga Jarak
FOTO Ilustrasi DItemukan Obat Anti Selingkuh Sehingga Pasangan Akan Menjaga Jarak /Pixabay/pasja1000

ZONA PRIANGAN - Seorang ilmuwan dari University of Bonn, Jerman berhasil menemukan sebuah hormon bernama oksitosin. Hormon yang biasa disebut hormon cinta ini berperan dalam aktivitas daya tarik antara pria dan wanita.

Namun setelah dilakukan penelitian, ternyata Oksitosin juga dapat menjaga sebuah hubungan agar tetap berada pada jalur kesetiaan.

Tentu saja Hormon ini menjadi salah satu formula untuk mencegah pasangan membagi hati dengan orang lain.

Baca Juga: Pangdam IX Udayana dan Shopee Indonesia Bantu Tuntaskan Krisis Air Bersih di NTT

Baca Juga: Inilah 6 Menu Sarapan Favorit Orang Indonesia, Manakah Menu Sarapan Favoritmu?

Hanya dengan menyemprotkan formula anti selingkuh, maka pasangan akan menjaga jarak  dan menjadi tidak tertarik untuk menjalin hubungan asmara dengan orang lain.

Sebanyak 57 Pria lajang dan yang sedang menjalin asmara menjadi objek penelitian. Kemudian mereka disemprotkan dengan hormon ksitosin dan plasebo (zat netral) ke bagian hidung kemudian diukur seberapa besar tingkat kenyamanan mereka saat berdekatan dengan wanita cantik dan menarik.

Hasil dari riset penelitian tersebut adalah pria yang sudah memiliki istri atau kekasih lebih menjaga jarak dengan wanita cantik dan menarik yang dihadirkan.

Baca Juga: Pekerjaan Nomor Satu, Shalat Nomor Dua, Ini Kebiasaan yang Bisa Mendatangkan Dosa Besar 

Dalam tulisan yang dipublikasikan di Journal of Neuroscience ini dijelakan bahwa para pria berpasangan yang disemprotkan hormon oksitosin menjaga jarak 10-15 centimeter dari wanita penggoda yang dihadirkan, sementara pria yang diberi plasebo, memilih jarak yang lebih dekat.

Ini artinya, tingkat kenyamanan pria yang sudah berpasangan berdekatan dengan wanita penggoda hanya sebatas 10-15 cm, lebih dari itu, maka mereka akan merasa tidak nyaman.

Ternyata efek dari hormon ini tidak berpengaruh terhadap mereka yang lajang. Demikian juga ketika responden sedang berhadapan dengan pria, maka tidak akan memberikan dampak apa-apa.

Baca Juga: 9 Cara Tetap Sehat walau Mengonsumsi Makanan Berminyak, Nomor 1 Sangat Mudah

Penelitian serupa sebelumnya pernah diterapkan pada tikus. Seorang pakar dalam penelitian tersebut, Larry Young dari Universitas Emory menyebutkan bahwa hormon oksitosin memang mampu menguatkan ikatan monogami sepasang tikus prairi. Dari situlah kemudian ilmuan mengembangkannya untuk manusia.

Biasanya, kadar hormon oksitosin meningkat secara alami karena aktivitas hubungan seksual.

Tidak hanya itu, sentuhan, pertemuan, kedekatan  antara keduanya juga bisa memicu tingginya kadar oksitosin seorang pria.

Baca Juga: Australia Luncurkan Vaksin Covid-19 di Tengah Protes Kampanye Vaksinasi

Meski penemuan ini akan bermanfaat, semoga saja ada cara lain membuat seseorang bisa berada di jalur kesetiaan tanpa harus repot-repot  menyemprotkan hormon ini.***

Editor: Yudhi Prasetiyo

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x