Australia Luncurkan Vaksin Covid-19 di Tengah Protes Kampanye Vaksinasi

- 23 Februari 2021, 09:33 WIB
Australia memulai peluncuran vaksin COVID-19 kepada masyarakat pada Senin 22 Feruari 2021.
Australia memulai peluncuran vaksin COVID-19 kepada masyarakat pada Senin 22 Feruari 2021. /Pixabay/fernando zhiminaicela

ZONA PRIANGAN - Australia meluncurkan vaksin Covid-19 kepada publik pada hari Senin 22 Februari 2021.

Peluncuran tersebut dilakukan di tengah protes kampanye vaksinasi, termasuk di final kejuaraan tenis Australia Terbuka atau Australian Open.

Sekitar 60.000 dosis akan diberikan minggu ini, dimulai dengan pekerja garda depan dari staf pelayanan kesehatan hingga karyawan hotel karantina dan polisi serta penghuni panti jompo.

Program berita televisi pagi menunjukkan penyuntikan pertama yang diberikan kepada staf medis dan karantina di Melbourne dan Sydney.

Baca Juga: Pangdam IX Udayana dan Shopee Indonesia Bantu Tuntaskan Krisis Air Bersih di NTT

Penyuntikan pekerja garda depan dilakukan sehari setelah Perdana Menteri Scott Morrison divaksin dalam suatu tayangan perdana yang bertujuan untuk meyakinkan warga Australia bahwa vaksin itu aman.

Peluncuran tersebut dibayangi oleh protes anti-vaksin yang tersebar di kota-kota besar.

Meski protes tersebut diakhiri oleh ledakan para penggemar tenis di final putra Australia Terbuka pada Minggu malam.

Melansir dari Channel News Asia, setelah Novak Djokovic diberi penghargaan atas kejuaraan Australia Terbuka kesembilannya, Ketua Tenis Australia Jayne Hrdlicka membalas ejekan keras dari 7.500 orang kerumunan.

Baca Juga: 'Ikatan Cinta' Selasa 23 Februari: Naluri Nino dan Bimbang Al tentang Reyna, Elsa Dendam Berkelanjutan

Kerumunan tersebut mencemooh dia saat menyebutkan harapan bahwa peluncuran vaksin akan membantu mengakhiri gangguan olahraga profesional yang disebabkan oleh pandemi.

Para penggemar juga ikut mencemooh dengan keras ketika Hrdlicka berterima kasih kepada pihak berwenang di Melbourne dan negara bagian Victoria karena membantu memastikan bahwa Grand Slam pertama musim ini dapat berjalan.

Sejak awal, kejuaraan ini telah terganggu oleh Covid-19. Gangguan tersebut dimulai dari para pemain yang terpaksa dikarantina selama dua minggu setibanya di Australia.

Hingga larangan penonton untuk menghadiri pertandingan saat lockdown yang berlangsung selama lima hari guna menghindari penyebaran virus corona.

Baca Juga: Inilah Kasus Pertama Manusia Terinfeksi Virus Flu Burung H5N8

Terlepas dari protes tersebut, jajak pendapat public menunjukan bahwa sekitar 80 persen warga Australia bersedia untuk divaksinasi.

Australia adalah salah satu negara di dunia yang sukses menangani virus corona.

Penanganan yang dilakukan di antaranya dengan penutupan perbatasan negara, tindakan agresif untuk mencegah penyebaran melalui lockdown dan pengujian intensif, serta program pelacakan kontak.

Kampanye vaksinasi ini dimulai dengan mengimpor vaksin Pfizer-BioNTech dengan tahap selanjutnya yaitu menggunakan suntikan AstraZeneca yang diproduksi secara local.

Baca Juga: Hore, Guru Honorer Bisa Cairkan Tunjangan Rp300 Ribu per Bulan Mulai Maret 2021

Mengutip dari Channel News Asia, pemerintah Australia mengatakan akan menyelesaikan program vaksinasi di negara dengan 25 juta penduduk itu pada bulan Oktober mendatang.(EK)***

Editor: Yudhi Prasetiyo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x