Wanita ini mengatakan dia tidak masalah dengan konsekuensi yang diterima, dan tidak peduli apa yang mereka pikirkan.
“Anda kira lingkungan ini sangat buruk, namun saya merasa tenang, bebas, menyenangkan dan nyaman,” tutur Liang.
Baca Juga: Desa Curon Muncul Lagi setelah 71 Tahun Menghilang, Warga Berburu Foto untuk Instagram
Menurut media setempat, Liang pemilik rumah itu, telah berjuang melawan pemerintah China selama 10 tahun.
Pemerintah ingin membeli dan meruntuhkan rumahnya dan wanita ini tidak ingin itu terjadi.
Secepatnya, jalan tol dibangun dan jembatan jalur cepat dibangun di sekitar rumah tersebut.
Baca Juga: Cina Ingin Menguasai Dunia dengan Menciptakan Tentara Super Setangguh Captain America
Rumah ini akhirnya terkenal sebagai Rumah Paku (Nail House), karena wanita tersebut keukeuh menolak mengambil ganti rugi dari pemerintah untuk merobohkannya.
Sepuluh tahun kemudian tepat pada 2020, jembatan ke rumah itu akhirnya selesai dibangun, walaupun tidak ada pada rencana konstruksi semula.
Liang merupakan satu-satunya orang dari 47 keluarga dan 7 perusahaan yang menolak kompensasi dan relokasi.