Inilah Cara Mengubah Kebiasaan Makan Anak yang Salah Lewat Penerapan Mindful Parenting

- 19 Oktober 2021, 08:38 WIB
Inilah cara mengubah kebiasaan makan anak yang salah lewat penerapan Mindful Parenting.
Inilah cara mengubah kebiasaan makan anak yang salah lewat penerapan Mindful Parenting. /Pixabay/

Metode Mindful Parenting ini, lanjut Melly, juga efektif diterapkan untuk membiasakan anak dalam mengkonsumsi makanan dan minuman sehat.

"Contohnya saat anak minta es krim, ibu bisa tegaskan ‘mama kasih es krim karena kamu tidak batuk’, atau ‘karena kamu sedang batuk, mama tidak kasih es krim kali ini’, ini bisa diulang-ulang sehingga akhirnya anak paham dengan sendirinya. Cara-cara tidak menghakimi ini yang perlu orang tua terapkan untuk banyak aspek," ungkapnya.

Baca Juga: Bocah-Bocah Multi-Jutawan dengan Kekayaan Melimpah dari Kiprah Media Sosial dengan Bejibun Pengikut

Sementara anggota Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr Ali Alhadar, mengatakan pemantauan tumbuh kembang anak harus dilakukan dengan baik dan benar, dengan memperhatikan pemberian ASI dan MPASI nya. Orang tua sebaiknya tidak memberikan peluang terhadap makanan dan minuman yang tinggi kandungan gula garam lemak (GGL), seperti susu kental manis.

"Harusnya ini peran pemerintah membuat kampanye untuk tidak memberikan susu kental manis pada anak karena angka kandungan gizinya sangat jauh dari kebutuhan protein anak, sementara proteinnya sangat sedikit dalam susu kental manis ini, nanti nggak cukup. Kalau anak minum susu kental manis, nanti rasa kenyang yang timbul, dan anak jadi susah makan. Intinya susu kental manis tidak lagi diberikan untuk rutinitas anak. Mengenai ini, masyarakat dapat mencari informasi yang terpercaya dari webiste IDAI,” tegas Ali Alhadar.

Selain itu, aktivis perempuan Rahayu Saraswati yang hadir dalam kesempatan tersebut turut membagikan pengalamannya mengenai parenting dan kebiasaan mengkonsumsi susu anak-anaknya.

Baca Juga: Squid Game dalam Kehidupan Nyata Terjadi di China, Pembangkang Dieksekusi dan Diambil Organ Tubuhnya

“Memang sebaiknya agar masyarakat sehat, susu kental manis tidak lagi diberikan untuk anak-anak kita,” jelasnya.

Menurut Sara, parenting bukan hanya menjadi tanggung jawab ibu, tapi juga tanggung jawab ayah.

"Jadi kalau kita bicara bonus demografi, dan juga permasalahan stunting yang masih di angka 30%, ini fokusnya bukan di anak, tapi di ibu," ujarnya.

Halaman:

Editor: Yurri Erfansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah