Banyak Manfaat Puasa Ramadhan, Menurut Pakar Gizi dan Diet, Salah Satunya Cara Terbaik untuk Detoksifikasi

- 1 April 2022, 21:51 WIB
Selama puasa Ramadhan, ada pergeseran pola makan normal ke makan secara eksklusif di malam hari.*
Selama puasa Ramadhan, ada pergeseran pola makan normal ke makan secara eksklusif di malam hari.* /Pixabay/

ZONA PRIANGAN – Puasa Ramadhan merupakan salah satu dari lima pilar dalam Islam dan merupakan bulan khusus untuk bercermin diri, pengembangan diri, kebaikan dan spiritualitas.

Berpuasa selama Ramadhan melibatkan tidak makan dan minum dari terbit fajar hingga terbenam matahari selama sebulan dan buka puasa pada waktu magrib yang disebut iftar.

Puasa selama Ramadhan memiliki sejumlah manfaat, dilakukan dengan cara sehat untuk menghindari berbagai masalah kesehatan.

Baca Juga: Warung di Desa Kebonsawahan Pati Ambruk, 20 Orang yang Makan Siang di Bulan Ramadan Masuk Selokan Penuh Lumpur

"Puasa selama bulan itu tidak hanya membakar cadangan lemak, tetapi juga membersihkan tubuh dari racun-racun yang berbahaya yang mungkin ada dalam tumpukan lemak,” kata Ruchika Midhas, seorang pakar gizi dan diet, seperti dilansir Hindustan Times.

"Dengan sistem pencernaan yang di-overhaul selama sebulan, tubuh secara alami didetoksi, memberi kesempatan melanjutkan gaya hidup lebih sehat setelah Ramadhan,” tambahnya.

Midhas mengatakan bahwa menurut berbagai studi kesehatan, puasa Ramadhan bisa meningkatkan jumlah sel-sel darah merah, sel-sel darah putih, platelet, meningkatkan kolesterol baik (HDL), dan menurunkan kolesterol darah, trigliserida, kolesterol jahat (LDL, VLDL).

Baca Juga: Ini yang Menyebabkan Umat Islam di Bulan Ramadan Menjadi Sabar dan Meraih Kemenangan

"Ketika berpuasa secara teratur untuk durasi lebih lama, ini akan memicu saklar metabolisme dan meningkatkan pengurangan lemak serta memeliharanya.

Puasa selama sebulan merupakan cara terbaik untuk detoksifikasi, hasil penelitian juga memperlihatkan turunnya peradangan setelah satu periode berpuasa.

Juga diketahui bisa menurunkan hipertensi selain menurunkan jumlah kolesterol LDL,” kata pakar diet Garima Goyal.

Baca Juga: Untuk Dapat Gelar Muttaqin Seusai Puasa Ramadan, Begini Caranya

Selama puasa Ramadhan, ada pergeseran dari pola makan normal ke makan secara eksklusif di malam hari.

Puasa lebih dari 12-14 jam tanpa makan dan minum merupakan keadaan di mana glikogen hati kosong dan diisi ulang, ujar Dr Meghana Pasi, konsultan gizi, program MyThali, ArogyaWorld.

Berbagai studi memperlihatkan bahwa puasa bisa efektif menurunkan berat badan dan menurunkan lemak ketika asupan kalori dibatasi.

Baca Juga: Puasa Ramadan Hukumnya Wajib, Kecuali untuk 5 Orang Golongan Ini

"Pembatasan asupan makanan selama siang hari ini bisa membantu mencegah penyakit kronis seperti kolesterol tinggi, penyakit jantung, tekanan darah tinggi, obesitas, selain meningkatkan kesehatan mental dan kesejahteraan," kata Dr Pasi.

"Berpuasa memungkinkan usus dibersihkan dan memperkuat salurannya. Sebuah proses pembersihan sendiri yang disebut autophagy mendapat rangsangan di mana sel-sel menghilangkan partikel yang rusak dan berbahaya.

Puasa juga meningkatkan kecepatan metabolisme, menurunkan tingkat gula darah dan meningkatkan sistem kekebalan.

Juga diterbukti melindungi sel-sel otak dan menurunkan depresi serts kegelisahan,” tambah Dr Pasi.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Hindustan Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x