CDC AS Menerbitkan Pedoman tentang Vaksin Cacar Monyet

- 1 Juni 2022, 14:23 WIB
Markas Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS di Atlanta, Georgia 30 September 2014.  Markas Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS di Atlanta, Georgia 30 September 2014.
Markas Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS di Atlanta, Georgia 30 September 2014. Markas Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS di Atlanta, Georgia 30 September 2014. /REUTERS/Tami Chappell

ZONA PRIANGAN - Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS pada Jumat, 27 Mei 2022 menerbitkan rekomendasi oleh kelompok ahli independennya soal vaksin cacar monyet yang membatasi penggunaannya hanya untuk orang-orang yang bekerja untuk merawat orang yang terinfeksi cacar monyet.

Vaksin Jynneos yang diproduksi oleh Bavarian Nordic akan tersedia untuk petugas medis dan personel laboratorium tertentu pada saat infeksi cacar monyet telah menyebar di Eropa, Amerika Serikat dan sekitarnya.

Sementara izin penggunaan vaksin cacar monyet Jynneos ini telah mendapatkan persetujuan di Amerika Serikat pada 2019 untuk mencegah penyakit cacar dan cacar monyet bagi orang dewasa berisiko tinggi berusia 18 tahun ke atas.

Baca Juga: Dua Kolonel Rusia Memaki Putin sebagai 'Bajingan' dan Shoigu 'Orang Awam yang Tak Berkompeten'

Pejabat CDC pada awal minggu ini mengatakan bahwa mereka sedang dalam proses melepas beberapa dosis vaksin Jynneos untuk orang-orang yang memiliki kontak erat degan pasien cacar monyet.

Selain itu, pejabat CDC juga mengatakan ada lebih dari 100 juta dosis vaksin cacar yang lebih lawas yakni ACAM2000 yang diproduksi oleh Emergent BioSolutions yang memiliki efek samping yang signifikan.

Monkeypox (cacar monyet) adalah inveksi virus ringan yang endemik di beberapa wilayah di Afrika, tetapi baru-baru ini dijumpai di negara-negara yang biasanya virus tidak menyebar dan ini telah menimbulkan kekhawatiran berbagai pihak.

Baca Juga: Propaganda Kremlin Menyatakan, Sejatinya Perang Dunia III Telah Dimulai Misi Rusia Kini 'Demiliterisasi' NATO

Sejauh ini telah terkonfirmasi sekitar 300 kasus di sekitar 20 negara, di mana sebelumnya virus cacar monyet tidak tersebar di negara tersebut. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyerukan tindakan cepat dari negara-negara untuk menahan laju penyebaran infeksi cacar monyet.

CDC mengatakan bahwa rekomendasi dari para ahlinya ditujukan bagi para personel yang bekerja di laboratorium klinis yang melakukan tes diagnostik untuk virus orthopox, termasuk cacar dan cacar monyet, petugas laboratorium yang melakukan penelitian tentang virus serta petugas kesehatan yang menyuntikkan vaksin ACAM2000 atau merawat pasien yang terpapar virus orthopox.

Baca Juga: Kendaraan Lapis Baja Wolfhound dari Inggris untuk Ukraina Mulai Berkiprah di Medan Perang

Sedangkan publikasi pemungutan suara oleh Komite Penasihat CDC tentang Praktik Imunisasi, yang berlangsung pada November tahun lalu, meresmikan rekomendasi tersebut.

Ketersediaan vaksin cacar, baik vaksin ACAM2000 maupun Jynneos sebagai langkah pencegahan terhadap infeksi virus orthopox diantara orang-orang yang berisiko, kata CDC.***

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x