Chief Executive TikTok Shou Zi Chew mengatakan kepada para senator bahwa pihaknya bekerja dengan Oracle pada "kontrol keamanan data canggih baru yang kami harap dapat diselesaikan dalam waktu dekat".
Surat para senator mengutip berita BuzzFeed tentang kebocoran rekaman internal yang mengatakan karyawan ByteDance yang berbasis di China memiliki akses ke data AS.
Surat TikTok pada Kamis mengatakan bahwa hit tidak menyesatkan Kongres tentang data dan kontrol serta praktik keamanannya.
Pada bulan lalu, TikTok mengatakan telah menyelesaikan migrasi informasi tentang pengguna AS ke server di Oracle tetapi masih menggunakan pusat data AS dan Singapura untuk cadangan.
Sudah hampir dua tahun sejak panel keamanan nasional AS memerintahkan perusahaan induk ByteDance untuk mendivestasikan TikTok karena kekhawatiran bahwa data pengguna AS dapat diteruskan ke pemerintah komunis China.
TikTok adalah salah satu aplikasi media sosial paling populer di dunia, dengan lebih dari 1 miliar pengguna aktif secara global, dan menjadikan Amerika Serikat sebagai pasar terbesarnya.***