Network
ZONA PRIANGAN – Anemia saat ini masih menjadi risiko kesehatan berdampak drastis pada kelompok masyarakat yang paling rentan, yaitu perempuan dan anak-anak.
Anemia juga masih terus menjadi isu kesehatan publik di seluruh dunia, dan beberapa angka prevalensi tertinggi terdapat di Asia Tenggara.
Anemia Defisiensi Zat Besi (Iron Deficiency Anemia/IDA) merupakan jenis anemia yang paling banyak ditemui, bahkan diderita hingga satu dari empat orang di beberapa negara Asia Tenggara.
Baca Juga: 5 Bahaya yang Bisa Timbul Jika Tidur Setelah Makan Sahur
Beberapa gejala yang disebabkan oleh IDA antara lain kelelahan, pusing, dan sakit kepala yang memengaruhi kualitas hidup dan produktivitas penderita penyakit ini.
Beberapa temuan dari studi klinis Sanoin terbaru yang didukung P&G Health (divisi kesehatan P&G) dan dilakukan oleh para pakar kesehatan terkemuka, menunjukkan efikasi dari suplementasi zat besi dengan Sangobion (ferrous gluconate + multivitamin & mineral) dalam meningkatkan kadar Hemoglobin (Hb) dan kualitas hidup (quality of life/QOL), serta memulihkan gejala anemia defisiensi besi.
Studi klinis Sanoin menunjukkan adanya peningkatan kadar Hb dalam 14 hari, pulihnya gejala dalam 30 hari, serta meningkatnya kualitas hidup perempuan dengan Anemia Defisiensi Zat Besi.
Baca Juga: Waspadai Penggunaan Krim Pelurus Rambut karena Bisa Merusak Ginjal
Dokter Spesialis Hematologi (Mary Mediatrix Medical Center, Filipina) dan Principal Investigator Sanoin, Dr. Narcisa Sonia Comia, menyatakan, pihaknya melaksanakan 'Sanoin Clinical Non-Interventional Study' yang melibatkan 97 perempuan berusia 15-55 tahun yang menderita IDA dengan gejala ringan hingga moderat di enam rumah sakit di Filipina. Pasien mengonsumsi Sangobion (ferrous gluconate plus multivitamin & mineral) selama 90 hari.
