ZONA PRIANGAN - Inggris yang berada dalam kekacauan karena penemuan virus Covid-19 jenis baru makin menderita karena dikucilkan negara lainnya di Eropa.
Semua melakukan pembatasan terhadap Inggris, karena jenis baru virus corona tersebut lebih mudah ditularkan dan mematikan.
Setelah Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson mengumumkan lockdown untuk London, seluruh negara Eropa langsung melakukan pengetatan terhadap orang yang datang dari Inggris.
Baca Juga: Tiga Relawan Meninggal setelah Menerima Vaksin Covid-19, Dokter: Korban Tewas Tersambar Petir
Bahkan Amerika Serikat dan Australia memberlakukan kewaspadaan, karena khawatir Covid-19 jenis baru itu masuk ke wilayahnya.
Menteri Kesehatan Inggris, Matt Hancock mengakui virus corona varian baru sudah di luar kendali.
Dia mengatakan pembatasan baru mungkin harus tetap berlaku selama berbulan-bulan sehingga bisa menekan penyebaran.
Baca Juga: Ditemukan Virus Covid-19 Jenis Baru, Warga Panik Berebut Keluar Kota Hindari Aturan Lockdown
Kekhawatiran tentang penyebaran penyakit yang cepat digarisbawahi dengan publikasi angka resmi terbaru yang menunjukkan ada 35.928 kasus Covid-19.
Jumlah kasus tersebut sudah dikonfirmasi di laboratorium Inggris pada pukul 9 pagi pada hari Minggu, demikian dikutip zonapriangan dari Mail Online.
Munculnya varian baru Covid-19, mengacaukan segalanya di Inggris termasuk untuk perayaan Natal.
Baca Juga: Gara-gara Covid-19, Ini 10 Tatanan Dunia Jadi Berubah dan Tanpa Sadar Kita Jalani
Di seluruh Inggris, perayaan Natal sangat dibatasi, dengan rumah tangga diizinkan berkumpul hanya untuk satu hari -- Hari Natal itu sendiri.
Negara tetangga Inggris, seperti Skotlandia dan Wales juga membatasi perayaan Natal menjadi satu hari.
Pada pertemuan darurat Minggu malam, Eksekutif Irlandia Utara setuju untuk mengurangi pengaturan lima hari Natal yang menggelegak menjadi hanya satu hari.
Baca Juga: Petugas Tiket Tahura Tolak Uang Tunai, Selama Pandemi Covid-19 Warga Luar Bandung Dilarang Masuk
Para menteri juga memperdebatkan larangan sementara perjalanan dari Inggris Raya ke Irlandia Utara karena varian Covid-19 baru.***