5 Kisah Global Penting yang Mungkin Anda Lewatkan di 2020

1 Januari 2021, 10:22 WIB
Gerakan kebrutalan anti-polisi menyebar ke seluruh Nigeria yang dipicu oleh video viral yang diduga menunjukkan petugas Special Anti-Robbery Squad (SARS) membunuh seorang pemuda di negara bagian Delta.* /abcnews.go.com/

ZONA PRIANGAN - Pada 2020, berita utama tentang pemilu Amerika Serikat dan pandemi virus corona mendominasi berita.

Dalam tahun bersejarah bagi kesehatan dan politik, masih banyak cerita lain yang memiliki konsekuensi internasional yang signifikan.

Berikut adalah lima kisah penting dari seluruh dunia yang menandai 2020, dan akan terus membentuk peristiwa pada 2021 dan seterusnya:

Baca Juga: Erdogan Kecam 4 Negara Muslim Jalin Hubungan dengan Israel, Indonesia Target Berikutnya

1. Protes Hong Kong

Pada 2019, Biro Keamanan Hong Kong mengusulkan amandemen yang memungkinkan ekstradisi ke daratan Cina.

Hal memicu gelombang protes terbesar di kota pulau itu sejak "Revolusi Payung" 2014.

Orang-orang khawatir bahwa sistem peradilan bayangan Beijing akan mengejar para pembangkang politik dan agama.

Baca Juga: Pesawat Bawah Laut Cina Ditemukan Nelayan, Lakukan Operasi Rahasia di Perairan Indonesia

Protes massal mencengkeram Hong Kong secara teratur, sering kali meletus dalam bentrokan dengan kekerasan ketika polisi anti huru hara.

2. Gelombang panas Siberia

Ketika negara-negara di seluruh dunia melihat rekor suhu pecah, tanda peringatan yang mengkhawatirkan diamati di Kutub Utara.

Kota Verkhoyansk di Rusia, di utara Siberia, mencapai 100 derajat Fahrenheit, suhu tertinggi yang pernah tercatat di utara Arctic Circle.

Baca Juga: Cina Ingin Mengatur Cuaca Dunia, Kini Giliran Korea Selatan Ciptakan Matahari Buatan

Marina Makarova, kepala ahli meteorologi di Roshydromet Rusia mengatakan bahwa musim dingin 2020 adalah yang terpanas di Siberia sejak pencatatan dimulai 130 tahun lalu.

Hilangnya es dilaporkan telah mengubah perilaku satwa liar dan mengubah pertumbuhan tanaman di laut sekitar Kutub Utara.

3. Pemerintah wanita Finlandia

Tahun ini menandai dimulainya pemerintahan bersejarah Finlandia yang dipimpin oleh Sanna Marin, seorang wanita yang berusia 35 tahun.

Baca Juga: Kalahkan Amerika Serikat, Kini Cina Jadi Negara Terkuat di Dunia

Sanna Marin dibantu empat wanita lainnya. Dari lima itu, empat adalah kaum milenial.

Pemerintahan baru Marin menjadi sorotan pada Desember 2019 ketika semua dilantik, tetapi tahun 2020 menghadapi tantangan Covid-19.

Finlandia dipuji karena tindakan cepatnya di hari-hari awal pandemi. Sekolah ditutup dan 'lockdown' nasional diberlakukan.

Baca Juga: Pedagang Bakso Keliling di Tepi Laut Merah Dekat Masjid Terapung Diserbu Jemaah Umrah Indonesia

4. #ENDSARS

Gerakan kebrutalan anti-polisi menyebar ke seluruh Nigeria yang dipicu oleh video viral.

Video menayangkan petugas Special Anti-Robbery Squad (SARS) membunuh seorang pemuda di negara bagian Delta.

Para pejabat mengecam video itu palsu dan menangkap pria yang membuatnya, yang memicu kemarahan.

Baca Juga: Benar Loh Ada Keturunan Nabi Muhammad SAW di Indonesia, Ini Daftar Namanya

Pasukan SARS telah dituduh melakukan pemerasan, penyiksaan, pelecehan dan pembunuhan selama bertahun-tahun menurut Amnesty International.

Gerakan #EndSARS menyebar secara online dan dibantu oleh dukungan bintang sepak bola Inggris Marcus Rashford dan aktor Star Wars John Boyega.

Pada 11 Oktober, pemerintah Nigeria mengumumkan bahwa pasukan SARS akan dibubarkan.

Baca Juga: Kaum Pria Pasti Malu Menderita Penyakit Ini tapi Cobalah Ramuan Daun Pandan untuk Mengatasinya

5. Trenggiling di Tiongkok

Trenggiling sering digambarkan sebagai hewan yang paling banyak diperdagangkan di dunia.

Perdagangan spesies trenggiling telah dilarang di bawah hukum internasional sejak 2017.

Pada Februari, para peneliti di Guangzhou, Cina, mengingatkan bahwa trenggiling - bersama satwa liar lain yang diperdagangkan - mungkin berperan dalam penyebaran Covid-19.

Baca Juga: Tiga Relawan Meninggal setelah Menerima Vaksin Covid-19, Dokter: Korban Tewas Tersambar Petir

Peneliti mengidentifikasi trenggiling sebagai sumber potensial Covid-19.

Pada Juni 2020, Cina menghapus sisik trenggiling dari daftar resmi bahan yang disetujui untuk digunakan dalam pengobatan.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: ABC News

Tags

Terkini

Terpopuler