ZONA PRIANGAN - Sejarah seperti terulang, warga Palestina mulai 15 Mei 2021 banyak yang mengungsi, setelah Israel membombardir Jalur Gaza.
Serangan itu seolah mengingatkan pada 15 Mei 1948, Israel mengusir ratusan ribu warga Palestina dari tanah kelahirannya.
Warga Palestina selalu mengingat tanggal 15 Mei sebagai Hari Nakba (bencana) atau Nakba Day. Bumi Palestina hancur oleh penjajah Israel.
Baca Juga: Serangan ke Jalur Gaza Menewaskan Anak-anak, Erdogan Geram Ingin Memberi Pelajaran Kepada Israel
Di sisi lain, Israel memperingati hari kemerdekaan mereka. Bangsa Yahudi mendeklarasikan Negara Israel.
Setiap tanggal 15 Mei, Bangsa Yahudi memperingati Hari Yom Ha'atzmaut (Hari Kemerdekaan Israel).
Namun pada tahun 2021 ini, Hamas yang berkuasa di Jalur Gaza tidak tinggal diam menghadapi serangan Israel.
Baca Juga: Perang Berlanjut, Netanyahu: Tingkatkan Serangan, Pemimpin Hamas: Tidak Akan Menyerah
Pemimpin Hamas Ismail Haniya mengatakan, Bangsa Palestina akan berjuang mati-matian."
"Tidak ada kata menyerah. Kami akan melakukan perlawanan," kata Ismail Haniya, yang dikutip Aljazeera.
Serangan udara Israel pada tahun 2021 memang sudah banyak meminta korban jiwa warga sipil Palestina.
Lebih dari 100 orang warga Palestina sudah gugur sebagai syuhada. Mereka yang selamat mencari perlindungan, karena rumahnya hancur.
Warga Palestina kini hanya mendiami Jalur Gaza dan Tepi Barat. Wilayah lainnya sudah dihancurkan dan diduduki zionis Israel.
Sebanyak 450 kota Palestina sudah musnah. Lebih dari 50 persen warga Palestina mengungsi ke Libanon, Yordania, dan Suriah.
Baca Juga: Ternyata Israel Jual Kuota Internet Sangat Murah, 1GB Cuma Rp711 di Indonesia Rp12 Ribu
Mereka yang masih tinggal di Jalur Gaza dan Tepi Barat, dalam pengawasan dan blokade Israel.***