China Tuduh AS Dukung Israel Karena Banyak Orang Yahudi yang Berpengaruh, Kedubes Israel Protes

19 Mei 2021, 21:08 WIB
Warga Palestina mengungsi karena serangan udara Israel.* /Reuters/Mohammed Salem

ZONA PRIANGAN - CCTV, media resmi China turut memanaskan konflik Israel-Palestina. Israel pun protes yang menilai China menyebarkan anti-Semitisme.

Pada siaran CGTN yang dikelola CCTV, pembawa acara Zheng Junfeng mempertanyakan dukungan Amerika Serikat (AS) untuk Israel.

Apakah dukungan AS terhadap Israel benar-benar didasarkan pada nilai-nilai demokrasi?

Baca Juga: Aturan Aneh di Israel dan Korea Utara, Dilarang Bawa Beruang ke Pantai dan Tidak Sembarang Pilih Model Rambut

Narasi berikutnya dari Zheng Junfeng menyebutkan, kebijakan pro-Israel AS dengan mudah dilacak.

"Beberapa pihak percaya, ada pengaruh orang-orang Yahudi kaya di AS dan lobi Yahudi di pembuat kebijakan luar negeri AS," ucapnya yang dikutip ABC News.

"Orang Yahudi mendominasi sektor keuangan dan internet," kata Zheng, berbicara dalam bahasa Inggris.

Baca Juga: Paul Pogba Dukung Warga Jalur Gaza, Kibarkan Bendera Palestina di Stadion Old Trafford

"Jadi, apakah mereka memiliki lobi yang kuat yang dikatakan beberapa orang? Mungkin saja," tambahnya.

Mengetahui siaran tersebut, Kedutaan Besar (Kedubes) Israel di China memprotes apa yang digambarkannya sebagai anti-Semitisme terang-terangan.

Dalam sebuah tweet, Kedubes Israel mengatakan "kami berharap bahwa saat teori konspirasi 'Yahudi mengendalikan dunia' telah berakhir, sayangnya anti-Semitisme telah menunjukkan wajah jeleknya lagi."

Baca Juga: Mortir Hamas Meledak Dekat Karem Abu Salem Melukai Tentara Israel, COGAT Tutup Perbatasan

"Kami terkejut melihat anti-Semitisme yang terang-terangan diekspresikan di outlet media resmi China," kata tweet itu.

Kedubes Israel makin kecewa, setelah Zheng menuduh AS menggunakan Israel sebagai "tempat berpijak" di Timur Tengah dan sebagai wakil dalam kampanyenya untuk mengalahkan pan-Arabisme.

Juru bicara Erez Katz Volovelsky Rabu mengatakan kedutaan tidak menambahkan apa-apa ke tweet-nya dan sejauh ini belum menerima balasan dari CGTN, yang dioperasikan CCTV untuk audiens asing.

Baca Juga: Roket Hamas Hancurkan Pabrik di Kawasan Eshkol, Dua Warga Thailand Ikut Jadi Korban Tewas

Belum ada komentar langsung dari CCTV dan juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian mengatakan dia "tidak mengetahui situasinya."

"China telah berulang kali menyatakan posisinya atas situasi Palestina-Israel," kata Zhao kepada wartawan pada briefing harian.

Yudaisme bukanlah salah satu agama yang diakui secara resmi di China dan stereotip tentang Yahudi sebagai pebisnis yang cerdik dan manipulator pasar adalah hal yang umum di kalangan masyarakat China.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: ABC News

Tags

Terkini

Terpopuler