ZONA PRIANGAN - Sebuah kapal perusak berpeluru kendali Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) bergabung dengan fregat Angkatan Laut Australia untuk latihan minggu ini di Laut Natuna Utara, seperti jadi maklumat Angkatan Laut AS pada hari Jumat.
USS Curtis Wilbur dan HMAS Ballarat menghabiskan satu minggu "operasi kooperatif dengan latihan manuver dan pengisian ulang di laut dengan USNS Big Horn," kata sebuah pernyataan Angkatan Laut AS, di daerah yang diperebutkan yang berbatasan dengan China, Taiwan, Filipina dan Vietnam.
Kedua kapal melakukan operasi helikopter lintas geladak, latihan meriam tembakan langsung dan operasi maritim bersama.
Laut adalah jalur untuk sebagian besar impor energi China, dan sebagian besar dari total perdagangannya.
Perselisihan di wilayah tersebut melibatkan kedaulatan pulau-pulau, terumbu karang, tepian dan fitur lain dari Laut Natuna Utara, dengan klaim China di wilayah tersebut yang menyebabkan apa yang pengamat perhatikan adalah peningkatan kehadiran militer di sana.
"Latihan ini dibangun di atas persahabatan yang kuat dan bertahan lama yang terjalin antara RAN [Angkatan Laut Kerajaan Australia] dan Angkatan Laut AS," komentar Cmdr. Anthony Pisani, komandan HMAS Ballarat, pada akhir latihan enam hari, seperti dikutip ZonaPriangan dari laman UPI.com, 11 Juni 2021.
Baca Juga: Deretan Pesohor Wanita Kelas Dunia yang Jadi Mantan dari Johnny Depp si Don Juan Abad Ini
"Ini juga menunjukkan bahwa bersama-sama kita berkomitmen untuk lingkungan maritim yang aman dan stabil dan mempromosikan pentingnya hubungan Angkatan Laut-ke-Angkatan Laut di seluruh kawasan," kata Pisani.
USS Curtis Wilbur ditugaskan ke Armada ke-7 Angkatan Laut AS dan melakukan operasi di seluruh kawasan Indo-Pasifik.
Baca Juga: NASA Berbagi Pemandangan yang Menakjubkan dari Tiga Galaksi dan Menjelaskan Soal Keunikannya
HMAS Ballarat tiba di Laut Cina Selatan setelah menyelesaikan pelatihan dengan kapal Angkatan Laut Bela Diri Jepang Murasame selama minggu pertama bulan Juni.
Kedua kapal bertemu di dekat pantai Jepang selama satu hari, melakukan "berbagai manuver maritim," kata Departemen Pertahanan Australia.***