Mukjizat, Pesawat Antonov An-28 dengan 18 Orang di dalamnya Jatuh di Tomsk Rusia dengan Hanya 2 Orang Cedera

18 Juli 2021, 11:07 WIB
Foto ilustrasi sebuah pesawat Antonov An-28 Rusia jatuh pada hari Jumat di Siberia dengan 18 orang di dalamnya. /UPI/Dmitriy Pichugin/Wikimedia Commons

ZONA PRIANGAN - Media Rusia melaporkan hari Sabtu, bahwa dua orang yang berada di dalam pesawat penumpang yang mendarat dengan selamat di Siberia dengan 18 orang di dalamnya telah dirawat di rumah sakit.

Seorang pilot dan seorang penumpang, dua dari korban selamat di atas pesawat Antonov An-28 yang jatuh di Tomsk pada hari Jumat, dirawat di rumah sakit dengan cedera yang tidak mengancam jiwa, menurut kantor berita Tass yang dikelola pemerintah.

Seorang pejabat medis mengatakan, kapten pesawat mengalami patah kaki tetapi tidak ada orang lain di dalam kecelakaan pesawat yang mengerikan itu mengalami luka serius.

Baca Juga: 'Ikatan Cinta' Minggu 18 Juli 2021: Nino Bawa Rambut Reyna untuk tes DNA, Bu Sarah Buat Pengakuan Mengejutkan

Kementerian Darurat Rusia mengumumkan pesawat yang dioperasikan oleh Siberian Light Aviation ditemukan di distrik Bakchar dengan semua orang selamat dua jam setelah menghilang dari radar pengontrol lalu lintas udara saat dalam perjalanan dari kota Kedrovoye ke Tomsk.

"Kami semua percaya pada keajaiban dan berkat profesionalisme para pilot hal itu terjadi. Semua orang masih hidup," kata gubernur regional Sergei Zvachkin dalam sebuah pernyataan setelah mengarahkan pencarian, seperti dikutip ZonaPriangan dari UPI.com, 17 Juli 2021.

Sebuah pemeriksaan dan kasus pidana telah dibuka atas insiden tersebut, kata pejabat setempat.

Baca Juga: Tukang Reparasi AC Itu Adalah 'Hollywood Ripper' si Pembunuh Berantai yang Kini Dijatuhi Hukuman Mati

CEO Siberian Light Aviation Andrey Bogdanov mengatakan kepada Tass bahwa mesin pesawat bisa gagal karena kondisi cuaca ekstrem.

"Semuanya akan kami analisis," katanya. "Kami memiliki hipotesis: kondisi iklim yang luar biasa. Karena, antara lepas landas di Kedrovoye dan ketinggian 3.000 meter, suhu turun lebih dari 20 derajat," mungkin menyebabkan "lapisan es sistemik yang cepat."

Kecelakaan itu terjadi kurang dari dua minggu setelah sebuah pesawat An-26 yang membawa 26 penumpang dan dua awak jatuh di wilayah Kamchatka di Rusia Timur tanpa ada laporan yang selamat.***

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: UPI.com

Tags

Terkini

Terpopuler