Napi The Milkman Ini Lolos dari Incaran Taliban Karena Dibantu Warga Kabul Menuju Tentara Inggris

21 Agustus 2021, 19:20 WIB
Ian Cameron 'The Milkman' mengenakan baju tahanan dan dibekali syak khas Afghanistan hingga lolos dari incaran Taliban.* /Roland Leon/

ZONA PRIANGAN - Ian Cameron (56) narapidana (napi) kasus minuman keras (miras) lolos dari incaran Taliban di Kabul karena dilindungi napi lainnya.

Ian Cameron yang dihukum karena skandal pemasokan minuman keras di Afghanistan, sempat berpikir akan menemui ajalnya ketika Taliban berkuasa.

Ketika para penghuni penjara bebas ke luar, Ian Cameron justru khawatir dirinya akan tertangkap oleh pemeriksaan Taliban.

Baca Juga: Kepala Polisi Dieksekusi Setelah Taliban Menguasai Provinsi Badghis

Dia merasa beruntung karena sesama napi melindungi dirinya, dengan memberikan syal khas Afghanistan dan masker penutup wajah.

Sepanjang perjalanan menunju Bandara Kabul, Ian Cameron dikelilingi para napi lain dan diminta untuk terus menunduk agar tidak terlihat Taliban.

Ian pernah bertugas di baret merah Royal Military Police. Dia kemudian dikenal sebagai The Milkman karena kasus minuman keras.

Baca Juga: Pendapatan Terbesar Afghanistan Ternyata dari Budidaya Opium Poppy untuk Obat Heroin

Setelah melewati jalanan yang penuh darah, Ian sampai di perbatasan Bandara Kabul.

Namun, penjaga Afghanistan di Gerbang Utara menolak untuk membiarkannya masuk.

Ian berkata: “Saya tidak punya ID. Namun rekan sesama napi, Mohammed menjelaskan siapa saya."

Baca Juga: Wali Kota Wanita Ini Pasrah Menunggu Kedatangan Anggota Taliban untuk Membunuhnya

"Kemudian penjaga menganjurkan saya harus menemukan tentara Inggris di sisi lain landasan."

Mereka berlari di sekeliling bandara dan menemukan jalan, di mana mereka menyetop sebuah minibus.

Di sana, di tengah kekacauan, Ian akhirnya menemukan pasukan Inggris sedang memproses pengungsi.

Baca Juga: Taliban Eksekusi Wanita Tidak Mengenakan Cadar di Provinsi Takhar

Ian mengungkapkan, jalur ke sana penuh sesak dengan ribuan orang. Bahkan ada yang mendirikan tenda.

"Saya berkata kepada Muhammed, 'Ikutlah dengan saya. Aku akan mencoba mengeluarkanmu. 'Tapi dia bilang tidak. Dia berkata, 'Saya tidak bisa meninggalkan keluarga saya'."

Keduanya berpelukan dan memiliki perpisahan yang emosional. Ian berkata: "Saya memberi tahu Mohammed bahwa saya akan melakukan semua yang saya bisa untuk mengeluarkannya."

Baca Juga: Takut Kejaran Taliban, Pemain Timnas Afghanistan Ini Tewas Mengenaskan di Roda Pesawat Militer AS

Ian berjalan tertatih-tatih di jalan terakhir untuk mencapai hotel, tempat tiga rekan lama Topi Merah menunggunya.

Mereka memberinya pakaian ganti. Ian melanjutkan: “Kemudian saya bertemu dengan seorang mayor dari 1 Para."

Mayor itu berkata: "Ah, Anda adalah The Milkman. Kami sudah menunggu Anda."

Baca Juga: Pejuang Taliban Mendekati Bandara Kabul, Tentara Inggris Terpaksa Meletakkan Senjata M16

Ian menuturkan, Mayor itu bertanya apakah dia bisa selfie dengan dirinya. "Itu semua agak tidak nyata," ucap Ian yang dikutip The Sun.

Dia terbang dengan RAF C-17 ke Dubai, di mana dia pindah ke penerbangan charter Titan Airways ke Birmingham.

Ian berkata: "Saya masih memakai sandal jepit yang dipakai dari penjara Kabul hingga Dubai."

Baca Juga: Taliban Bantah Balas Dendam, PBB: Warga yang Bekerja pada NATO Jadi Target Incaran

Dia awalnya ditahan di Kontrol Paspor di Birmingham karena dia tidak memiliki ID, tetapi akhirnya dibawa ke sebuah hotel di mana dia dipaksa untuk dikarantina selama sepuluh hari.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: The Sun

Tags

Terkini

Terpopuler