Rusia Mengakui Kekuasaan Taliban di Afghanistan, Vladimir Putin: Itu Fakta

3 September 2021, 20:50 WIB
Pejuang Taliban memegang senapan serbu M16 berdiri di luar Kementerian Dalam Negeri di Kabul, Afghanistan, 16 Agustus 2021.* / Reuters /Stringer

ZONA PRIANGAN - Rusia akan mengakui Taliban sebagai pihak yang berkuasa di Afghanistan namun masih menunggu pemerintah yang inklusif terbentuk.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova menjelaskan pengakuan tidak akan menjadi alasan untuk diskusi sampai ada pemerintahan nyata di Kabul.

"Kami mendukung pembentukan pemerintah koalisi inklusif di Afghanistan dengan partisipasi semua kekuatan etnopolitik negara, termasuk minoritas nasional," kata Zakharova.

Baca Juga: Taliban Merapat ke China, Para Diplomat Negeri Komunis Itu Merasa Aman di Kabul

"Masalah pengakuan resmi dari pihak berwenang akan menjadi relevan setelah selesainya proses itu," ujarnya.

Zakharova juga mengatakan bahwa Rusia secara konsisten mendukung kemerdekaan Afghanistan.

Rusia berharap agar Afghanistan muncul sebagai negara yang makmur, mengecam penarikan Barat sebagai efek negatif pada kesejahteraan seluruh negara.

Baca Juga: Taliban Susun Daftar Pembunuhan Para Pelacur dengan Cara Mengakses Situs Porno

"Operasi spontan oleh negara-negara Barat untuk menarik diri dari Afghanistan mungkin memiliki efek negatif pada kesejahteraan seluruh negara dalam tahap sejarah baru," ucap Zakharova.

Taliban mengumumkan bahwa mereka telah menguasai Afghanistan pada 15 Agustus, menjelang rencana penarikan pasukan AS.

Sejak itu, Moskow telah mendekati situasi secara berbeda dari kebanyakan negara Barat, dengan Presiden Rusia Vladimir Putin menyerukan dunia untuk bereaksi berdasarkan fakta.

Baca Juga: Tidak Ada Foto Ratu Elizabeth, Piano Dihancurkan, dan Kendang Dirobek Menandai Kekuasaan Taliban

"Taliban menguasai hampir seluruh negara, termasuk ibu kota. Ini kenyataan," kata Putin yang dikutip rt.com.

Bulan lalu, dalam sebuah wawancara dengan saluran TV yang berbasis di Beirut Al-Mayadeen, juru bicara Taliban Muhammad Naeem mengungkapkan bahwa kelompok itu memiliki "hubungan baik" dengan Rusia dan China.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: RT.com

Tags

Terkini

Terpopuler