Amerika Serikat Ada di Belakang Taiwan, Tidak Membiarkan China Lakukan Pencaplokan Pulau Itu

17 Oktober 2021, 13:47 WIB
Tentara China latihan menyerbu markas Presiden Taiwan di kota buatan yang mirip Taipei.* /Victor Robert Lee dan Airbus Defense & Space/

ZONA PRIANGAN - Jika China mewujudkan serangan ke Taiwan maka akan memicu konflik global, karena bakal menyeret Amerika Serikat.

Seperti diketahui, selama ini Amerika Serikat berada di belakang Taiwan dan tidak akan membiarkan sekutunya hancur begitu saja.

Artinya perang China dan Amerika Serikat dengan mudah terjadi dan kekhawatiran Perang Dunia 3 tak bisa dicegah lagi.

Baca Juga: China Pastikan Pukul Mundur Amerika Serikat dan Ciptakan Kiamat di Taiwan

Presenter radio LBC, Maajid Nawaz mengatakan, pencaplokan Taiwan akan berakhir dengan konflik yang lebih besar.

Maajid Nawaz yang mendirikan think tank kontra-ekstremisme Quilliam menyebut China sudah menyiapkan segalanya.

Untuk menyatukan kembali Taiwan, China siap mengirimkan pasukan yang sudah bersumpuh bertarung sampai mati.

Baca Juga: Selain Menyerbu Markas Presiden Taiwan, Ada Strategi Tentara China Menguasai SMP Putri Taipei

Secara kasat mata, kekuata militer China bisa dengan mudah melumpuhkan pertahanan Taiwan.

Namun, Amerika Serikat sudah berjanji untuk melindungi dan membantu negara-negara sekutu dari segala ancaman.

Amerika Serikat dipastikan tidak menginginkan kejatuhan demokrasi di Taiwan, itu artinya tidak menginginkan cengkraman China.

Baca Juga: Beredar Video Tentara China Menyerbu Markas Presiden Taiwan dalam Latihan di Kota Buatan yang Mirip Taipei

Nawaz berkata: "Anda sedang berbicara tentang negara satu partai korporatis yang menggunakan teknologi untuk mengubah manusia menjadi komoditas demi mengejar keuntungan makro.

"Kekhawatiran dengan Taiwan adalah kita kehilangan demokrasi lagi dan China, seperti yang terjadi dengan Hong Kong, mengubah Taiwan menjadi tirani," ujar Nawaz.

“Katakanlah China menginvasi Taiwan pada tahun 2025, saya pikir kita harus berharap yang terbaik dan bersiap untuk yang terburuk," tambahnya.

Baca Juga: Permintaan Listrik China Meningkat, dalam Situasi Seperti Itu Indonesia Diandalkan

Dikutip Daily Star, China ingin membawa Taiwan kembali di bawah kendali negara untuk menandai peringatan 100 tahun pembentukan Partai Komunis China.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Daily Star

Tags

Terkini

Terpopuler