Dua Roket Katyusha Diarahkan ke Kedutaan Besar AS di Irak, Satu Berhasil Diledakkan di Udara

20 Desember 2021, 05:46 WIB
Bangunan kompleks kedutaan AS terlihat di Zona Hijau yang dijaga ketat di Baghdad tengah, Irak pada 2019. Sel Media Keamanan Irak melaporkan dua roket Katyusha ditembakkan ke arah kedutaan. /UPI/EPA-EFE/AHMED JALIL

ZONA PRIANGAN - Dua roket Katyusha ditembakkan di dekat Kedutaan Besar AS di Zona Hijau di Baghdad, menurut Sel Media Keamanan Irak pada Minggu.

Militer Irak mengatakan sistem pertahanan C-RAM kedutaan Amerika mampu mencegat dan menghancurkan salah satu roket di udara Sabtu. Namun, yang kedua mendarat di alun-alun terdekat yang merusak dua mobil sipil.

"Pasukan keamanan memulai proses penyelidikan untuk menemukan lokasi peluncuran," bunyi pernyataan tersebut, seperti dikutip ZonaPriangan dari UPI.com, 19 Desember 2021.

Baca Juga: Putin Mengerahkan 'Pasukan Bunuh Diri' ke Ukraina untuk Meledakkan Pangkalan Rahasia Menjadi Berkeping-keping

Pemerintah AS belum secara terbuka membahas serangan roket itu, dan tidak segera jelas kelompok mana yang berada di balik serangan itu.

Zona Hijau sering menjadi sasaran serangan roket dan pesawat tak berawak karena juga menampung misi diplomatik asing lainnya termasuk kedutaan Inggris, Australia dan Mesir bersama dengan gedung-gedung pemerintah lainnya.

Awal bulan ini, Departemen Pertahanan mengumumkan bahwa militer AS telah mengakhiri misi tempurnya di Irak. Namun, militer mengatakan sekitar 2.500 tentara akan tetap bertugas sebagai penasihat dan peran pendukung.

Baca Juga: Wanita Dilecehkan oleh Pengurus Panti pada Usia 15 - Terbongkar setelah Ada yang Membaca Buku Hariannya

"Banyak pria dan wanita pemberani memberikan hidup mereka untuk memastikan Daeshnever kembali, dan saat kami menyelesaikan peran tempur kami, kami akan tetap di sini untuk memberi saran, membantu, dan memungkinkan ISF, atas undangan Republik Irak," kata Mayor Jenderal John W. Brennan, Jr. dalam sebuah pernyataan.

"Kami yakin bahwa buah dari kemitraan kuat kami akan memastikan Daesh tidak akan menyusun kembali dan mengancam rakyat Irak."

Baca Juga: Ini Laporan Dokter: Gejala Misterius Varian Baru Omicron Muncul di Malam Hari

Pengumuman itu muncul setelah Menteri Pertahanan Lloyd Austin bertemu dengan Menteri Pertahanan Irak Sadun al-Jaburi bulan lalu untuk memastikan bahwa pasukan AS akan tetap "atas undangan pemerintah Irak untuk mendukung Pasukan Keamanan Irak."

Amerika Serikat telah sepakat bahwa tidak akan ada tentara Amerika yang bertugas dalam peran tempur di Irak selama Dialog Strategis AS-Irak Juli 2021.

Menurut Jerusalem Post, milisi yang didukung Iran di Irak telah mengancam akan menyerang pasukan AS jika mereka tetap berada di Irak setelah 31 Desember.***

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: UPI.com

Tags

Terkini

Terpopuler